JAYAPURA, PapuaSatu.com– Majelis Rakyat Papua (MRP) melakukan pertemuan dengan 19 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang selama ini bekerja di Tanah Papua. Pertemuan itu berlangsung di ruang sidang Utama Kantor MRP Jum’at (14/9/2018).
Ke-19 LSM itu adalah, pt.PPMA Papua, Jerat Papua,Yadupa,KIPRaPapua,WWP RegioPapua,LBH Papua,Solidaritas Organisasi Sipil (SoS) papua, Program Setapak, Yayasan intsia, Fokre LSM Papua,Walhi Papua,UNDP,WVI, Jayapura Support Group (JGSG) Papua,Yayasan Cenderawasih Bersatu, PKBI Papua,YPKM Papua, TIKI Papua, dan Program Bersama USAID.
MRP merasa pertemuan bersama para pimpinan LSM menjadi penting dalam rangka mensosialisasikan tema utama MRP yaitu “menyelamatkan tanah dan manusia orang asli Papua”, maka lewat pertemuan bersama LSM telah membuat kesepakatan untuk kedepan akan kerjasama intensif bertukar data dan informasi terkait hak-hak ulayat tanah dan pelanggaran atas hak asasi manusia.
Yoel Luiz Mulait Ketua Pokja Agama MRP mengatakan, kedepan kita harus membuka diri dalam rangka menjaga Papua besar, dan masalah besar, maka menjadi tidak salah, jika semua pemangku kepentingan harus kerjasama saling mendukung jaga Papua.
” Kami MRP tdk mungkin kerja sendiri dengan segala keterbatasan yang ada, maka dibutuhkan dukungan dari semua pihak, utamanya kawan-kawan LSM yang memiliki keahlian tertentu dan cukup menguasai lapangan, apalagi isue besar seputar Papua dan permasalahan yang ada,”katanya.
Dikatakan, LSM memiliki segudang pengalaman yang luas dalam berbagai persoalan yang ada di Papua, untuk itu MRP sudah buat kesepakatan untuk kerjasama yang erat.
Kerja sama itu, misalnya di sektor kehutanan yang hari ini kita lihat Hutan Papua sudah hampir gundul habis dibabat oleh penjahat perambah hutan sementara Dinas Kehutanan terkesan bersenyawa alias pembiaran, fakta kayu-kayu yang turun dari Kabupaten Keerom bukan lagi menggunakan truk, namun langsung naik kontainer, ini aneh bin ajaib tidak ada langkah penertiban apalagi penindakan..
Untuk itu MRP meminta LSM yang konsen pada lingkungan hidup, terutama soal kehutan untuk investigasi dan jika ada data lengkap MRP akan mendorong penjahat-penjahat kayu di Papua ke rana hukum tanpa pandang bulu siapun yang selama ini merambah hutan di Papua.
Selain itu ada LSM yang juga konsen pada isu-isu pendidikan dan kemanusian yang juga menjadi rekan kerja MRP untuk kedepan, maka menjadi komitmen bersama untuk jaga Papua.
“Bagi MRP yang saat ini lagi on the trick..soal kerjasama dengan LSM menjadi penting sepanjang dalam bingkai akal sehat. Sudah pasti MRP sangat apresiasi penuh,”ujar Yoel. [sn/sony]