JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua, Charles Brabar, SE, MSi meminta remaja harus kreatif, inovatif dan berkarakter.
Hal tersebut disampaikan saat ditemui awak media saat pemilihan Duta Genre yang ke-8 disebuah Hotel di Kampkey-Jayapura, Jum’at (3/5/2019) sore.
“Remaja saat ini harus memiliki 3 hal tersebut sebagai tumpuan, terlebih lagi remaja adalah masa depan bangsa,”ucapnya.
Menurut Charles, dengan adanya pemilihan Duta Genre tersebut, remaja bisa berkembang melalui kegiatan-kegiatan positif bahkan bisa memproteksi diri sebagai generasi emas.
Sebab lanjut dia, kegiatan seperti bakal dilakukan setiap tahun dan secara rutin dari BKKBN seluruh Indonesia dalam rangka peningkatan penguatan generasi seluruh indonesia untuk memahami tujuan hidup mereka kedepan.
“Kita rutin laksanakan kegiatan ini karena BKKBN harus tangani keluarga secara utuh terlebih lagi generasi sekarang ini akan di hadapkan era modernisasi maka generasi ini harus berkualitas,” tutur Charles.
Pemilihan Duta Genre ini terdiri dari 20 peserta (10 pasang) dari beberapa Kabupaten/Kota yakni 1 pasang dari Kabupaten Biak, 1 pasang dari Kabupaten Merauke, 1 pasang dari Nabire dan 7 pasang dari Kabupaten/Kota Jayapura. “Nantinya pemenang akan ikut lomba tingkat nasional sedangkan pemenang-pemenang yang lain seperti juara 2 dan 3 akan diaktifkan dalam beberapa kegiatan BKKBN di Papua selama setahun,”paparnya.
“BKKBN aka berperan sebagai pembinaan terhadap para remaja dan Duta Genre sebagai icon masa depan untuk Papua,”tambahnya.
Sementara itu, salah satu Juri Duta Genre, Tien Virginia Arisoy, S.Sos, MSi mengungkapkan bahwa dalam pemilihan Duta Genre tahun ini berbeda dengan tahun lalu karena tahun ini hanya satu jalur saja. “Tahun lalu ada dua jalur yaitu jalur pendidikan dan jalur masyarakat, namun tahun ini berbeda, hanya satu jalur saja yaitu jalur pendidikan,”ungkapnya.
Ia menjelaskan, jalur pendidikan yaitu siswa-siswi yang berstatus pelajar kelas 10-12 sedangkan jalur masyarakat yaitu mahasiswa atau umum yang biasa aktif pada organisasi-organisasi.
“Pada tahun lalu diadakan dua jalur karena mau melihat perbedaan pemikiran dan pemahaman antara jalur pendidikan dan jalur masyarakat namum kami rasa tidak ada perbedaan maka tahun ini kami adakan satu jalur saja,”jelasnya.
Virginia juga membeberkan proses tahapan pemilihan peserta Duta Genre. “Prosesnya tidak gampang, ada tes wawancara, tertulis juga psikotest,”bebernya.
“Setelah proses pemilihan, mereka di karantina selama 4 hari 3 malam. Saat karantina, ada proses pembelajaran seperti public speaking, catwalk, media visual agar menjadi remaja yang bisa menginspirasi dan memotivasi remaja lainnya untuk menekan pernikahan dini, hal-hal yang menyangkut seks dan narkoba, dan mereka dibimbing dan dididik agar jadi icon atau contoh yang baik untuk teman-teman sebaya mereka dilingkungan,” tutupnya. [ayu]