Antisipasi bencana KOOPSAU III gelar latihan penanggulanhan bencana alam

612

BIAK, PapuaSatu.com Potensi bencana yang dimiliki oleh Indonesia sangatlah tinggi, untuk itu sebagai langkah antisipasi dan mitigasi dari kemungkinan terjadinya bencana alam, Koopsau III gelar Latihan Penanggulangan Bencana Alam. Bertempat di Bandara Frans Kaisepo Biak, Rabu (27/02/2019) .

Pangkoopsau III Marsda TNI Tamsil Malik, SE membuka Latihan Penanggulangan Bencana Alam tahun 2019 ini, dan diikuti oleh seluruh jajaran TNI se Kabupaten Biak Numfor, Polri, Basarnas, BPBD, masyarakat dan juga instansi terkait lainnya.

Dalam amanatnya Pangkoopsau III menegaskan bahwa latihan ini dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran tentang kemampuan dan kesiapsiagaan operasional satuan jajaran Koopsau III dalam penanggulangan bencana alam, menguji Rencana Tindakan Kontijensi (Rentinkon) dan Rencana Operasi (RO) satuan dalam perbantuan TNI kepada Pemda dalam rangka penanggulangan bencana.

Lebih lanjut Pangkoopsau III menyampaikan bahwa, tujuan digelarnya latihan ini adalah untuk menyinkronkan langkah dan tindakan antara Koopsau III dengan instansi yang terkait, sehingga terdapat kesamaan visi, misi, persepsi dan interprestasi tentang prosedur dan tindakan teknis dalam penanggulang bencana alam di wilayah Koopsau III.

Selain itu Pangkoopsau III juga menjelaskan bahwa bencana alam merupakan suatu peristiwa luar biasa yang dapat berpotensi menimbulkan kerugian baik harta benda maupun jiwa, untuk itu Koopsau III menggelar latihan ini dengan harapan dapat mengedukasi masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana sehingga timbul awareness/ kesadaran dan kewaspadaan dari warga masyarakat terhadap bencana karena mengingat dampak yang timbul dari suatu bencana maka bencana ini merupakan urusan semua pihak (Everybody’s business) dan pentingnya kita semua memahami risiko dan berbagi peran dan tanggung jawab (shared responsibility) dalam penanggulangan bencana ini.

“Saya kira ini  pendidikan Buat seluruhnya ya termasuk kepada masyarakat. Memang tidak kita tidak mengharapkan sesuatu bencana terjadi tapi kalau itu terjadi masYarakat tidaka akan kaget kemudian tidak terburu-buru mengambil sikap.” Ujar Pangkoopsau III

Dalam simulasi Latihan penanggulangan bencana alam ini, diskenariokan di Biak terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat dengan magnitude 8,5 SR dan berpotensi terjadinya tsunami, korban berjatuhan di beberapa sudut Kota Biak, kesigapan serta kesiapan personel TNI beserta Polri, Basarnas, BPBD dan instansi lainnya diuji disini untuk menanggulangi bencana ini, terlebih jalur komunikasi dan transportasi terputus.

Selain itu diskenariokan juga adanya kejadian emergency landing di bandara Frans Kaisepo dimana Pesawat Bosnik Air mengalami trouble engine. sedangkan tower rusak akibat gempa dan runway pun mengalami retak efek dari gempa, disini kesigapan crash team Bandara dibantu TNI-Polri dan stake holders lainnya kembali diuji dalam menangani kejadian accident ini, disimulasikan juga adanya evakuasi medis udara menggunakan Helikopter EC 725 Caracal TNI AU.

Dilain pihak, Sekda Kabupaten Biak Numfor Markus O. Mansnembra juga mengatakan bahwa Tujuan pelatihan terpadu ini adalah sesuatu yang sangat positif. “Karena kita sama-sama tahu Biak  termasuk salah satu Kabupaten yang memang rentan terhadap bencana. Kami melihat Apa yang dilakukan oleh pihak TNI AU.”

Sekda juga berharap bahwa baik dari Pemerintah Pusat tetapi juga kami di pemerintah daerah tidak dibatasi dengan waktu. Tetapi bisa berkesinambungan hari ini dilakukan oleh Pangkoopsau III tetapi kami juga berupaya untuk di waktu yang akan datang bisa dilakukan oleh siapapun juga. Tukasnya [vhie/loy]