Disperindag Dinilai Tidak Paham Visi Bupati Jayapura

455

Caption Foto: Ketua Kadin Kabupaten Jayapura, Hengky Jokhu. (YanPiet/PapuaSatu.com)

SENTANI, PapuaSatu.com– Ketua Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Kabupaten Jayapura, Hengky Jokhu menilai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) yang dipimpin Pieter Youm, tidak memahami visi dan misi Bupati Jayapura (Mathius Awoitauw) kala itu, tentang pengelolaan pasar Phara Sentani.

“Kenapa saya katakan tidak memahami visi-misi bupati?. Karena setelah saya meninjau lokasi pasar,  penataannya bukan semakin bagus tapi semakin kumuh. Dari sisi itu, saya katakan bahwa Disperindag gagal memahami visi dan misi bupati,”ujarnya.

Seharusnya kata, Hengky, pasar Phara ini menjadi pasar yang manusiawi dan penataannya sesuai dengan nilai-nilai perkotaan. seperti penataan pasar yang ada di daerah Jawa, Sumatera dan Sulawesi, yang sangat teratur dan tempatnya bersih juga manusiawi.

“Namun disini, kita melihat bahwa penataannya sangat amburadul. Dengan los-los yang dibangun ditengah-tengah bangunan pasar, membuat tampilan pasar ini menjadi kumuh dan tidak beraturan,”  paparnya meniai.

Dikatakannya kegagalan ini bukan disebabkan oleh masyarakat tapi karena kurangnya pemahaman instansi terkait dalam hal ini Disperindag, dalam mengelolah pasar.

Untuk itu, Hengky menyarankan agar kedepannya pasar Phara Sentani harus dikelola oleh Perusahaan daerah (Perusda) yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) supaya pengelolaan pasar Phara lebih profesional.

Sebab, menurutnya, jika pasar Phaaran itu dikelola oleh orang-orang atau kepala dinas yang tidak mempunyai keahlian, maka secara otomatis pasar yang menjadi idola masyarakat kabupaten Jayapura itu bakal hancur.

Untuk itu, ia meminta kepada bupati untuk harus mencari orang yang benar-benar menguasai dan memahami sistem perdagangan dalam negeri serta sistem pengelolaan pasar yang baik. Disamping bisa bersama-sama dengan perusahaan daerah dalam pengelolaan pasar secara profesional.

Padahal sebelumnya, dalam pertemuan kepala OPD dengan bupati yang saya hadiri, kepala Disperindag diminta untuk menata dua arah jalan masuk-keluar pasar Namun kenyataannya, sampai hari ini penataan jalan masuk keluar pasar belum ditata dan dikelola Padahal angarannya ada.

” jika dilihat secara spesifik pekerjaan sangat mudah  dan dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu tahun. Mungkin penyebabnya karena ketidak mampuan individu ataupun personalnya kah, sehingga terjadi hambatan dalam penataan Pasar Phara ini,”tukasnya.(yan/loy)