JAYAPURA, PapuaSatu.com – Petani kopi Wamena terus berupaya agar kopi asal wamena yang namanya kini mulai tenar dikalangan pecinta kopi seluruh indonesia dapat menembus pangsa pasar dunia internasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tani Kopi di Kampung Tagulik, Distrik Bugi, Kabupaten Jayawijaya, Sili Gombo yang merupakan petani kopi binaan Kodim 1702/Jayawijaya kepada rombongan Direktur Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Jakarta saat berkunjung langsung melihat lahan dan pengolahan biji kopi di Distrik Bugi, Kamis (14/9).
Dalam rilis pers yang dikirimkan Penerangan Korem (Penrem) 172/PWY, Sili Gombo mengucapkan terima kasih kepada rombongan telah mengunjungi perkebunan kopi miliknya. Ia menuturkan bahwa dengan adanya peninjaun dari perusahaan (BUMN) yang bertempat di Jakarta dapat membuat kopi Wamena lebih di kenal lagi secara nasional maupun internasinal sehingga hal ini dapat dijadikan motivasi bagi rekan-rekan petani kopi yang lain dari wamena dan sekitarnya.
“Saya yakin penghasilan dari kopi Wamena dapat menunjang perekoniam masyarakat di Wamena teruma di Distrik Bugi, Kampung Tagulik. Disini kopi dijadikan sebagai produk unggulan daerah jika pengolahannya dilakukan dengan benar dan profesional dapat juga distandarkan dengan kopi luwak yang dapat merebut pangsa pasar kopi dunia”, tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kopi sekaligus Direktur PPI Jakarta Bapak Agus menyampaikan akan semaksimal mungkin membantu meningkatkan penjualan/pemasaran kopi yang ada di wamena dan sekitarnya.
“Kami dari PPI Jakarta yang merupakan perusahaan dibawah Kementrian Perdagangan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu dan mendorong para petani kopi dimanapun di seluruh indonesia, agar lebih meningkatkan produksi dan kualitas kopi daerahnya sehingga dapat di ekspor ke luar negeri”, ujarnya.
Dari beberapa tempat selain distrik bugi yang dikunjungi seperti Distrik Yagara, Distrik Kurulu, Wolo, Kimbim dan kampung piramid. Rombongan melihat langsung cara pengolahan kopi yang dimulai dengan melakukan pemetikan kopi arabika (green bean), pengupasan hingga penjemuran sehingga menjadi biji kopi yang berkualitas tinggi/ menjadi biji kopi premium.
“Masih banyak petani kopi di wamena ini yang sampai saat ini masih menggunakan cara tradisional, walaupun sudah ada juga yang telah menggunakan alat modern. Hal ini akan kita sampaikan kepada pemerintah pusat agar para petani kopi di daerah mendapatkan bantuan alat pengolahan kopi yang lengkap hingga menjadi kopi siap jual”, ujar Agus.
Berkaitan dengan Dandim Jayawijaya Letkol Inf Lukas Sadipun memberikan bantuan 1 unit mesin penggiling Kopi kepada petani Kopi Wamena beberapa waktu lalu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada TNI yang telah membantu para petani di wilayahnya, dimana hal ini juga sebagai upaya dalam memajukan perekonomian masyarakat.
Kopi Wamena atau Kopi arabica Wamena ini adalah kopi organik karena tidak menggunakan pupuk kimia dan tumbuh didaerah pegunungan Jayawijaya tepatnya di Lembah Baliem. Kopi ini juga memiliki araoma yang harum, lembut dan rasa after taste yang manis.
Disadur PapuaSatu.com dari berbagai sumber, kopi arabika Wamena ini telah masuk dalam 7 besar kopi terbaik di Indonesia yang siap dan telah go Internasional. (Abe)