Perempuan Punya Peluang Besar Berpolitik

616

SENTANI, PapuaSatu.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menggelar kegiatan Workshop Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan Publik, di Hotel Ratna Indah, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (22/9) kemarin pagi.
Kegiatan tersebut dibuka Staff Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Jayapura, Louis Nauw, SP, didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Jayapura Dra. Maria Bano.
Dalam sambutan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si, yang dibacakan Staff Ahli Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Jayapura, Louis Nauw, SP, mengatakan perempuan memiliki peluang yang besar untuk bersama meningkatkan peran perempuan dalam penguatan kelembagaan demokrasi di Kabupaten Jayapura.
Untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, maka kaum perempuan harus berani mengambil bagian dalam proses-proses politik di Indonesia, khususnya di Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura. Termasuk ikut berkompetisi dalam pemerintahan umum DPR, DPD dan PDRD yang akan digelar pada tahun 2019 mendatang.
Demokrasi yang sehat, kuat dan produktif harus memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender dalam menduduki kursi Legislatif diberbagai tingkatan. Sebab, secara demografi, penduduk Indonesia lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki, tegasnya.
Dia mengatakan, penduduk di Kabupaten Jayapura sebanyak 196.788 yang terdiri dari 104.475 laki-laki dan 90.313 perempuan.
Hanya saja kekuatan politik perempuan belum terkonsolidasi dengan baik, sehingga berbagai kebijakan untuk perempuan belum bisa dimanfaatkan secara optimal.
Begitu juga kesadaran dan kapasitas politik perempuan perlu ditingkatkan, sehingga ketika duduk di Legislatif dapat memberikan kontribusi terhadap perubahan ke arah kebijakan yang mampu mendorong peningkatan dan partisipasi politik perempuan.
“Partisipasi tidak sekedar ikut bertarung dalam perebutan kursi kekuasaan, tetapi termasuk dalam proses pembangunan di segala bidang,” katanya.
Untuk itu ia berharap dari kegiatan ini akan lahir suatu komitmen dan rumusan bersama dalam upaya pencapaian pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, harapnya. (piet/nius)