“ jangan dijadikan satu persoalan ini dan jangan bawa masalah yang saat ini sedang ditangani Polda Papua itu ke ranah masyarakat dan bikin kasus di Wamena, Jayapura dan Tolikara, itu tidak boleh,” tegas Bupati Usman G Wanimbo, SE.M.Si.
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Bupati Kabupaten Tolikara, Usman G. Wanimbo SE.M.Si meminta kepada masyarakatnya untuk tidak lagi mempermasalahkan proses hukum yang saat ini tengah dihadapi Jhon Tabo di Polda Papua.
“ kasus yang menjerat saudara Jhon Tabo ini sama sekali tidak ada kaitannya denga pilkada 2017 di Kabupaten Tolikara. Itu berkaitan kasus tahun 2006-2007 tidak ada kaitannya sama sekali dengan pilkada 2017,” tegas Bupati Usman G Wanimbo kepada PapuaSatu.com belum lama ini di kediamannya.
Ia meminta kepada masyarakat agar bisa membedah kasus yang terjadi dan meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak lagi membawa masalah ini kemana- mana, karena itu salah dan bisa menjadi masalah baru lagi nanti.
“Jangan dijadikan satu persoalan ini dan jangan bawa masalah yang saat ini sedang ditangani Polda Papua itu ke ranah masyarakat dan bikin kasus di Wamena, Jayapura dan Tolikara, itu tidak boleh” tegas Bupati Usman.
Ia merasa bangga kepada masyarakat Tolikara yang memiliki kesadaran yang cukup tinggi. “Pihak keamanan sempat meyatakan Kabupaten Tolikara bahwa konflik Pilkada nomor satu di Papua adalah Tolikara, tetapi apa yang dikatakan itu semua tidak terbukti. Semua konflik yang terjadi di Tolikara itu terjadi pasca Pilkada dan putusan MK” ungkap Usman
Disebutkannya, konflik itu terjadi karena adanya kelompok yang berbeda pandangan tentang poltik di Kabupaten Tolikara.
“Masyarakat Tolikara itu sebenarnya punya kesadaran yang tinggi, karena itu saya berharap agar masyarakat dapat memahami tentang proses hukum yang sedang berjalan. Dalam kasus ini saya minta masyarakat Tolikara untuk tetap tenang. Proses-proses yang dilakukan di Polda itu semua sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku” tukasnya.
Oleh karena itu ia meminta kepada semua untuk menghormatinya sebagai warga Negara Indonesia yang baik.
“Jadi jangan ada kelompok yang merasa hebat dan segala macamnya. Proses hukum yang berjalan saat ini itu biasa. Di Indonesia ini semua seperti itu, kita lakukan pelanggaran ya akan diproses seperti itu jadi harus terima kenyataan jadi tidak ada bilang kamu tolong saya ini, itu dan segala macam” pungkasnya. (abe/nius)