Caption Foto : Anggota TNI Dari Satgas TMMD Kodim 1707/Merauke, ketika sedang memangkur Sagu bersama rakyat di kampung Wonggi Distrik Passue Bawah Kabupaten Mappi, pada Rabu (4/10/2017). (Nius/PapuaSatu.com)
MERAUKE, PapuaSatu.com – Satgas TMMD ke-100 Kodim 1707/Merauke terus meningkatkan kebersamaan dan pelayanan bagi masyarakat dengan melakukan berbagai terobosan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di dilingkungannya..
Bukti kebersamaan itu tertuang ketika TNI bersama masyarakat bersama-sama memangkur Sagu untuk kebutuhan keluarga di kampung Wonggi Distrik Passue Bawah Kabupaten Mappi, pada Rabu (4/10/2017).
Kampung yang berada di daerah pedalaman itu menjadi sasaran program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) melalui Satgas TMMD Kodim 1707/Merauke yang dipimpin langsung oleh Danki Satgas TMMD Kodim 1707/Merauke Kapten Inf Krets Bawotong.
“Kami melakukan kegiatan Memangkur Sagu ini sekaligus anjangsana dengan masyarakat Kampung Wonggi Distrik Passue Bawah Kabupaten Mappi yang menjadi tempat dilaksanakannya TMMD pada Rabu 4 Oktober 2017,” kata Kapten Krets kepada PapuaSatu.com melalui pressrelasnya yang dikirim Pendam XVII/Cenderawasih.
Kapten Krets mengemukakan, selain memelihara hubungan yang baik kepada masyarakat juga untuk mengetahui secara langsung bagaimana pola kehidupan masyarakat sehari-hari serta bentuk makanan apa saja yang dapat dikonsumsi setiap harinya.
Sementara itu, Adolina yang merupakan salah satu masyarakat Kampung Wonggi mengatakan bahwa masyarakat di Kampung Wonggi ini rata-rata memangkur sagu dan berburu untuk memenuhi kebutuhan hidup atau makanan sehari-hari.
Dengan kondisi itu, dirinya menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak TNI yang telah turut membantu masyarakat dalam segi tenaga. “Ini bertujuan agar masyarakat lebi meningkatkan lagi pola kehidupan yang selama di lakukan.
Diakunya, masyarakat di Kampung sering kali meninggalkan rumah hanya demi kepentingan sesuap nanti, sehingga relah meninggalkan rumah menuju kehutan untuk mencari makanan.
“Kami biasa keluar rumah sampai berbulan-bulan, dan ini sudah menjadi kebiasaan. Itu terjadi karena hanya untuk mencari makanan,” katanya. (nius)