JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ketua NU Papua KH. Tonny Wanggai yang juga selaku Pendiri NKRI, menyatakan bahwa Papua sudah final merupakan bagian Dari Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).
Hal disampaikan karena berdirinya NKRI adalah sebuah kesepakatan yang final dari para putra-putri terbaik Papua yang bersama-sama dengan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sabang Sampai Mereuke.
“Mereka yang tergabung dalam Pemuda dari berbagai daerah di Indoensia telah menyepakati untuk bergabung dalam sumpah pemuda. Jadi putra dan putri papua sejak dulu telah mengikrarkan untuk menjadi satu nusa, satu bangsa, dan satu tanah air Indonesia sejak tahun 1928,” tegas Ketua NU Papua KH. Tonny Wanggai yang juga selaku Pendiri NKRI, pada Kamis (14/7/2017) sore.
Ia menjelaskan, sejak tanggal 28 Oktober tahun 1928 Putra-Putri terbaik Papua ikut terlibat dalam Sumpah Pemuda termasuk orang tua, Ramses Ohee yang kini menjabat sebagai Ketua Barisan Merah Putih. “Termasuk kakek saya Pak Atai Karubaba, ikut didalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta kala itu,” tukasnya.
Bukan hanya itu, lanjut Tonny Wanggai bahwa bahwa sejak tahun 1945 Putra-putra Papua juga ikut berjuang dalam mendirikan negara kesatuan republic Indonesia, seperti Frans Kaisepo, Silas Papare, marten Indey, yang mana keempat orang tersebut sekarang merupakan Pahlawan Bangsa Indonesia asal Papua. “Ini menjadi bukti sejarah bahwa NKRI ini berdiri atas keterlibatan dari tokoh-tokoh Papua pada saat itu,” paparnya.
Sejarah lain mencatat bahwa secara hukum pada tanggal 19 november tahun 1969, keluar resolusi PBB bahwa Papua yang waktu itu irian barat merupakan bagian dari republic Indonesia yang sah. “Hal ini didukung oleh banyak negara luar dan tidak ada yang menolak,” paparnya.
Dengan adanya Otsus bagi Papua, Menurut Tonny, itu merupakan kewenangan penuh untuk mengelola Papua dengan diberikan mandate agar orang Papua bisa menjadi pemimpin di negerinya sendiri dan itu merupakan solusi yang terbaik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat Papua.
Tonny menuturkan, dirinya sebagai Tokoh Agama dan juga anak dari pelaku sejarah PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat) Pak YAN WANGGAI yang ikut menentukan bergabungnya Papua ke NKRI dari 1025 orang dan juga sebagai pendiri Gerakan Merah Putih di Manokwari,
Untuk itu, dirinya mengajak kepada pemuda pemudi Papua untuk mari belajar dengan baik agar dengan Pendidikan yang tinggi Sebab sebuah peradaban akan berkembang dengan ditopang oleh Pendidikan yang baik, dan para pemuda pemudi papua harus memahami sejarah berdirinya NKRI.
“Sudah sangat arif dan bijaksana pemerintah pusat memberikan OTSUS yang luar biasa kepada rakyat papua bahkan adanya MAJELIS RAKYAT PAPUA itu merupakan penghargaan kepada kultur budaya papua yang tidak ada pada Provinsi-provinsi lain,” tutur Tonny.
Hal lain, tambah Tonny, pusat juga begitu genjotnya dana yang diberikan kepada Papua dan dana yang begitu luar biasa menimbulkan kecemburuan dari provinsi lain. “Kini tinggal bagaimana para pemimpin daerah mengelolah dana otsus ini dengan baik sehingga dapat mensejahterakan rakyat Papua,” tutupnya. (Nius/Aj)