JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ketua Gereja GIDI Wilayah Pantai Utara, Pdt. Iker Kogoya mengajak seluruh kader maupun para hamba-hamba di wilayah GIDI Klasis Port Numbay untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan membangun komunikasi baik ditingkat DPP maupun di tingkat wilayah.
“Gereja GIDI Port Numbay di Kota Jayapura sebagai tolak ukur dari klasis-klasis yang lain di Papua. Karena Kota Jayapura didiami 7 wilayah adat. Kita harus menjadi contoh untuk memajukan kader-kader ke arah lebih baik,” ungkap Pdt Iker Kogoya ketika membuka konfrensi ke II di salah satu Hotel Jayapura, Selasa (12/9/2017).
Ia menuturkan, dalam kegiatan Konfrensi ke II yang melibatkan sekitar 150 peserta jemaat ini, tidak hanya sekedar konfrensi tapi memiliki makna untuk harus dibawa dan dilakukan dalam setiap pelayanan. “Pelayanan akan lebih baik jika persatuan dan kesatuan kokoh,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Klasis Port Numbay, Pdt. Alkenus Waga mengemukakan, wajah Klasis Port Numbay di Kota Jayapura semakin bersinar dan pandang lebih bagus ketika kader maupun para hamba Tuhan bersatu dan mampu mempersatukan umat.
Oleh karena itu, melalui konfrensi ke II di tahun 2017 ini mengajak kepada semua umat untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan. “Memberikan yang terbaik bukan kepada ketua klasis atau kepada siapa-siapa. Tapi konfrensi kedua kali ini harus memiliki perhitungan yang mantap guna memberikan yang terbaik untuk Tuhan,” tuturnya.
Menjaga nama baik gereja, ucap Pdt. Alkenus, ada ditangan semua klasis Port Numbay melalui sikap dan perbuatan yang sering dilakukan setiap saat, sehingga apabila ada persoalan yang sering dihadapi di klasis harus cepat direspon untuk mengambil jalan keluar.
Sebab menurutnya, Penginjilan di Kota Jayapura mempunya visi yang harus dijalan Untuk Tuhan yakni untuk menjadi terang dan pemersatu bangsa di negeri yang dicintai bersama. “Ini sangat penting dilakukan, karena ketika kita tidak lakukan maka akan menjadi penghalan bagi kehidupan kita,” katanya.
Alkenus mengemukakan, Kota Jayapura dihuni oleh berbagai suku bangsa Indonesia sehingga siapapun yang ada di negeri tetap menemukan kader-kader dari GIDI. Untuk itu, ia mengajak semua umat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan agar ada daya tari tersendiri di mata orang. “Kita tidak hanya lakukan dengan kata-kata ataupun sikap tetapi disertai denga perbuatan,” paparnya.
Dikatakannya, setiap perjuangan memiliki tantangan tersendiri sehingga apabila semua bersatu maka semuanya tidak akan ada yang memisahkannya. “Siapapun dia yang ada di negeri ini harus bersatu tanpa memandang dia siapa, karena tujuan kita untuk memberikan kemulian bagi Tuhan,” tukasnya. (Nius/Aj)