Komisi V DPRP Akui Alat Canggih di RSUD Membantu Masyarakat Papua

2063

JAYAPURA, PapuaSatu.Com – Ketua Komisi V DPR Papua, Yakoba Lokbere mengakui bahwa peralatan untuk pengobatan dan pendeteksi penyakit di RSUD Dok II Jayapura mulai canggih. Hal itu diakui setelah melakukan sidak di RSUD Dok II Jayapura didampingi Sataf Ahli dan Staf Komisi V, Senin (17/7/2).

Sidak yang dilakukan Ketua Komisi V bidang pendidikan dan kesehatan ini, untuk memastikan adanya informasi dari masyarakat yang masuk ke DPR Papua bahwa fasilitas maupun pelayanan di RSUD Dok II Jayapura.

“Dari sidak yang saya lakukan dari ruang ke ruangan, ternyata tidak seperti apa yang disampaikan oleh masyarakat. Saya melihat pelayanan maupun fasilitas di  RSUD Dok II mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya,” kata Yakoba Lokbere usai sidak.

Lokbere mengemukakan, jika ada beberapa ruang belum memiliki fasilitas itu merupakan hal wajar karena masih dalam tahap perbaikan yang dilakukan oleh Direktur yang baru. “Memang ada yang kurang fasilitas, tapi tidak harus langsung dipenuhi. Kan bertahap dan saya melihat alat-alat canggih sudah berada di RSUD Dok II Jayapura guna memberikan pelayanan kepada masyarakat Papua untuk berobat, seperti alat Sitis Scan, alat pacu jantung, alat Saraf, Ginjal, Hemadealisa dan beberapa alat lainnya,” katanya.

Iapun memastikan bahwa RSUD Dok II Jayapura kini mengalami kemajuan dan perkembangan yang luar biasa, baik itu pelayanan, alat-alat untuk pengobatan pasien dan juga perkembangan ruang-ruangan di RSUD Dok II Jayapura.  “Ini realita yang kami ditemukan langsung dari ruang ke ruangan,” katanya.

Untuk itu, kemajuan yang terjadi sejak kepemimpinan Direktur RSUD yang baru harus mendapat perhatian dari Pemerintah  baik pusat maupun daerah untuk membenahi terus terkiat adanya kekurangan-kekurangan terhadap pelayanan rumah sakit.

“Memang pembenahan di RSUD Dok II Jayapura tidak semudah menbalikan telapak tangan tapi butuh proses. Dan terbukti kepemimpinan direktur yang baru satu tahun ini telah membuktikan kemajuan besar, sehingga  kami berharap agar pemerintah harus ada perhatian serius untuk terus melakukan pembenahan-pembenahan di RSUD Dok II Jayapura,” katanya.

Untuk itu, Lokbere selaku ketua Komisi V DPR Papua bidang kesehatan ini meminta kepada Pemerintah Papua dan pusat harus lebih aktif untuk melihat hal-hal yang mendasar untuk kesehatan,  apalagi RSUD Dok II menjadi rumah sakit  rujukan di tanah Papua. “Kalau kesehatan sudah bagus di Papua, maka perekonomian akan ada kemajuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dikatakannya, -alat canggih di RSUD Dok II Jayapura merupakan bantuan dari dari pusat melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  “Alat cukup canggih karena semuanya berasal dari negara Jepang. Kami harap alat ini harus ditambah untuk memberikan pelayanan yang full bagi masyarakat Papua,” katanya.

Dengan alat yang sudah ada, maka Lokbere menepis adanya rumor dari masyarakat terkait tidak adanya alat maupun fasilitas yang ada di RSUD Dok II Jayapur, sehingga diharapkan kepada masyarakat baik itu di pegunungan, pesisir maupun di Kota Jayapura untuk datang berobat di RSUD Dok II Jayapura.

“Persepsi itu mari kita hilangkan, karena RSUD Dok II Jayapura sudah mulai ada peningkatan, baik alat maupun fasilitas lainnya karena alat, seperti Sitis Scan, Hemadolisa, alat jantung dan alat Saraf sudah ada. Pasien tidak perlu buang-buang uang ke  Makassar untuk buang energi dan uang, cukup datang ke RSUD Dok II untuk melakukan pengobatan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Dok II Jayapura, Drg. Josef Rinta R.M. Kes.MH  mengatakan, RSUD Dok II mendapatkan bantuan dana untuk membeli peralatan guna melengkapi fasilitas kesehatan sesuai standara, yang manara RSUD Dok II  Jayapura merupakan rujukan nasional dengan standar type B,” katanya.

Peralatan yang dimiliki itu, kata Josef  seperti, Sitis Scan untuk pemeriksaan foto, Hemadealisa, Endoskop sebagai alat pemeriksa lambung, Hartoskop untuk pemeriksaan tulang dan Paru.

Disamping itu,  sambungnya, RSUD Dok II juga memiliki USG empat Dimensi untuk ibu-ibu hamil. Artinya USG empat dimensi ini mengetahui secara langsung bagaimana kondisi bayi, baik ukuran berat  badan, panjang badan, umur bayi. “Kami juga ada ESWL untuk pemecah batu ginjal, alat untuk operasi pembuluh darah yang tersumbat,” tambahnya.

Josef mengatakan, kedepan pihaknya akan melakukan katerisasi jantung dan kalau pasien membutuhkan ring maka tim bedah dari jantung bisa datang di RSUD Dok II Jayapura, termasuk alat mikrosof bedah saraf.

“Mikrosof bedah saraf ini hanya ada dua di Indonesia yakni di RSM dan RSUD Dok II Jayapura. Alat merupakan alat canggih, sehingga kami bersykur atas bantuan pemerintah pusat karena kini RSUD Dok II mendapat 15 unggulan, karena dulunya tidak ada,” katanya.

Josef mengakui bahwa masih adanya kekurangan di RSUD Dok II Jayapura namun dihimbau kepada seluruh masyarakat agar memahami mekanisme dengan mengurus kartu kepesertaan dengan mengurus kartu BPJS dan KPS.

“Yang terpenting, pasien datang jangan hanya membawa diri tanpa identitas dan ketika dipulangkan, dipulangkan kemana. Kalau tidak mampu harus urus bahwa tidak mampu. Orang Papua tidak semua harus mendapat KPS dan harus dilayani secara gratis. Kami hanya melayani orang yang tidak mampu dan memiliki KPS,” katanya. [Nius]