KEEROM, PapuaSatu.com – Dari data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI tahun 2016 lalu, bahwa dari 5 kabupaten yang tertinggi kasus malarianya ada di Provinsi Papua, yang salah satunya adalah Kabupaten Keerom yang memperoleh urutan pertama.
Sedangkan tahun 2017 lalu, Kabupaten Keerom urutan yang kedua tingkat Provinsi Papua, dan yang pertama kasua malaria Kabupaten Sarmi.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom dr. Ronny Situmorang saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom usai merayakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke – 54 Tahun 2018 tingkat Kabupaten Keerom, Kamis (22/11).
“Kebijakan dan terobosan- terobosan yang harus dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom untuk menurunkan angka kasus malaria di Kabupaten Keerom, seperti dibuatnya Malaria Center,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjutnya, semua lintas sektor terkait, diharap dapat berperan aktif dan berpartisipasi dalam penanggulangan malaria.
Menurut Ronny, Malaria Center ini dapat dikembangkan menjadi pusat pengambangan penanggulangan malaria menuju eliminasi malaria Kabupaten Keerom, sehingga pendirian Malaria Center sangat penting.
Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara di Dunia yang masih menghadapi resiko penyaki malaria.[alf]
