JAYAPURA, PapuaSatu.com – Disesi akhir debat publik pasangan calon gubernur – wakil gubernur Papua yang dilaksanakan oleh KPU Papua di Fave Hotel Jayapura, Selasa (22/05/2018) ini semakin panas saat pasangan JOSUA tidak berikan kesempatan untuk menanggapi jawabanya yang dari pertanyaan yang diberikan kepada pasangan LUKMEN.
Pertanyaan yang diajukan oleh pasangan JOSUA datang dari JWW tentang teori mana yang dijadikann referensi oleh pasangan calon gubernur nomor urut satu pada debat kandidat pertama di Hotel Aston hingga menyebutkan kemiskinan di Papua itu Absolut.
“artinya teori mana yang bisa merujuk sehingga bapak berdua mengatakan bahwa rakyat Papua itu miskin absolute” tanya JWW.
Menjawab hal itu Klemen Tinal menilai bahwa JWW melakukan politik praktis dan mencari point mana yang bisa menguntungkan. Klemen juga menghimbau agar rakyat tidak tertipu dengan hal itu.
“kemiskinan absolute yang dimaksud bukan di rakyatnya tetapi sistem karena begitu lamanya kita ada dalam kondisi yang susah di Papua ini bahkan Negara saja akui sehingga dikasi Otsus sebagai stimulant supaya kita bangkit dan mandiri” katanya.
Usai calon wakil gubernur Papua nomor urut 1, Klemen Tinal memberikan jawaban pertanyaan tersebut pasangan JOSUA tidak diberikan kesempatan untuk menyanggahi jawaban tersebut.
Karena menurut Widi Dwinanda selaku pembawa acara tersebut waktu yang telah ditentukan telah habis.
Di segmen akhir debat public tersebut yaitu closing statemen dihadapan para pendukungnya dan seluruh masyarakat yang hadir dalam debat public tersebut, calon wakil gubernur Papua nomor urut 2, Habel Melkias Suwae menyebutkan ada ketidakadilan yang terjadi dalam debat kali ini karena dirinya bersama JWW tidak diberikan kesempatan untuk menyanggahi jawaban yang diberikan oleh wakil calon gubernur Papua nomor satu, Klemen Tinal.
Dikatakannya, soal kemiskinan di Papua adalah teori. Soal kemiskinan Absolut dan kemiskinan relative “ini harus diluruskan karena ini pengetahuan dunia. Oleh karena itu saya pikir keliru dan saya ingin mengatakan bahwa apa yang direspon tadi itu adalah keliru. Karena di Papua ini kemiskinan relative” tegas HMS.
Artinya semua sudah tersedia mulai dari Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) ada tapi pemerintah yang belum berpikir untuk menjangkau hingga kesaana.
“kemiskinan Absolut adalah bila SDA dan SDM tidak tersedia maka pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh karena itu saya pikir teori ini harus kita pertahankan. Oleh karena itu pilihlah pasangan nomor urut 2 karena kita bicara yang benar dan dapat membuktikan itu, jangan kita buat teori-teori baru yang salah” tegasnya.
Menambahkan itu, JWW mengatakan bahwa dirinya dan HMS hadir untuk melakukan perubahan di Provinsi Papua lima tahun yang akan datang. [abe]