Calon Gubernur Papua Nomor urut 2, Jhon Wempi Wetipo saat melakukan kampanye dialogisnya di Kabupaten Mappi, belum lama ini. Foto : Istimewa
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Calon Gubernur Papua Nomor urut 2, Jhon Wempi Wetipo mengatakan bahwa kemiskinan di Papua itu terjadi karena kurangnya perhatian Pemerintah Provinsi Papua maupun Kabupaten/Kota untuk memberikan pelayanannya kepada rakyat.
” Yang terjadi di Papua itu rakyat miskin karena tidak mendapat pelayanan dari pemerintah,” ujar JWW saat melakukan kampanye tatap muka dengan masyarakat Keppi, Kabupaten Mappi, Kamis (03/05/2018).
Pasangan ” Josua” secara bersamaan melakukan kampanye di tempat yang berbeda si kabupaten Mappi. Calon Gubernur JWW berkampanye di Keppi Ibu Kota Kabupaten Mappi, sedangkan Calon Wakil Gubernur Habel Melkias Suwae (HMS) berkampanye di Distrik Bade, Kabupaten Mappi.
JWW dihadapan ribuan warga menjelaskan terkait adanya pendapat bahwa kemiskinan rakyat di Papua adalah kemiskinan yang absolut.
“seluruh negara di dunia pasti ada rakyatnya yang miskin, bukan hanya terjadi di Papua dan kemiskinan itu bisa dirubah ketika pemerintahnya benar-benar melayani dan membangun masyatakat,” tegasnya.
Tugas pemerintah itu adalah melakukan perubahan bagi masyarakat. “Kalau ada masyarakat miskin pemerintah harus membangun. Kalau ada masyarakat yang bodoh maka tugas pemerintah menyekolahkan,” katanya.
“Papua adalah tanah kaya tetapi rakyatnya miskin. seperti yang diungkapkan Edo Kondologit dalam lagunya. Jadi kemiskinan yang dialami masyarakat terjadi karena pemerintah tidak memperhatikan mereka. Ini merupakan sindiran halus kepada pemerintah Papua. Banyak uang yang dihasilkan dari Tanah Papua, tetapi tidak pernah dinikmati oleh rakyat. Hanya dinikmati oleh segelintir orang ” tambahnya.
Oleh sebab itu, kata JWW. Ia bersama HMS maju mencalonkan diri menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur adalah untuk melakukan perubahan di tanah Papua.
” Kemiskinan akan kita perkecil dengan melakukan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program membebaskan uang kuliah kepada anak-anak Papua yang kuliah di 42 Perguruan Tinggi di Papua. Membangun sektor-sektor pertanian sesuai dengan kondisi wilayah adat. Kalau di Mappi ada potensi karet dan gambir. Ini yang kita kembangkan sehingga masyarakat berpendapatan pasti,” katanya dalam rilis tim pemenangan Josua yang diterima PapuaSatu.com, Jumat (04/05/2018).
Dikatakan, ketika masyarakat sudah berpendapatan pasti, maka kemiskinan akan hilang, karena masyarakat sudah berpenghasilan dari hasil perkebunannya.
” Jadi tidak ada yang namanya kemiskinan absolut, kalau pemerintah mau membangun rakyatnya,” tegasnya yang disambut tepuk tangan masyatakat Mappi.
Wempi bertanya kepada masyarakat. Apakah ada yang mau miskin ?, lalu dijawab tidak oleh masyarakat. ” Ini bukti bahwa tidak ada kemiskinan yang absolut di Papua, tetapi karena kurangnya kemampuan masyarakat untuk mengolah kekayaan alam yang dimiliki sehingga masyarakat tidak berpenghasilan tetap, sehingga terjadi kemiskinan. Inilah yang perlu kita melalukan perubahan kedepan,” katanya. [Tim josua/abe]