Pendukung Paslon gubernur Papua Nomor urut 02 saat menghadiri acara Deklarasi Kampanye Damai yang dilasanakan di Kantor Halaman Gubernur Papua, Sabtu (24/02/2018). Foto : Arie Bagus/PapuaSatu.com
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Masyarakat Papua diminta untuk memegang kontrol agar terciptanya kampanye yang damai dari 2 pasangan calon (paslon) gubenur – wakil gubernur Papua serta para paslon bupati-wakil bupati dari tujuh kabupaten yang akan mengikuti Pilkada serentak di Provinsi Papua pada tahun 2018 ini.
“karena gawe (pesta) inikan punya masyarakat. Oleh karena itu masyarkat harus melakukan control dan mengawasi para calon agar mereka benar-benar berkampanye dengan damai” ungkap Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKKP-RI), Profesor Dr. Harjono dalam sambutannya di hadapan masyarakat Papua di halaman Kantor Gubernur Papua dalam acara Deklarasi Kampanye Damai yang dilaksanakan KPU Papua, Sabtu (24/02/2018).
Karena menurutnya pesta demokrasi merupakan pesta rakyat sehingga harus gembira dan damai. Harjono juga meminta agar masyarakat tidak terbawa ketika ada pasangan calon yang melakukan kampanye secara tidak damai.
Iapun menghimbau kepada masyarakat untuk memperingatkan para pasangan calon jika kedapatan tidak melakukan kampanye secara damai. “kalau perlu, lakukanlah satu upaya hukum apabila mereka tidak melakukan kampanye secara damai” imbuhnya.
Dirinya percaya bahwa masyarakat Papua dapat memegang janji dalam deklarasi kampanye damai yang telah dikumandangkan.
“bukan kampayennya saja yang dilakukan secara damai tetapi juga saat hari H pencoblosan dimana kemudian rakyat itu menggunakan haknya juga harus damai” pungkas Harjono.
Hal senada juga diungkapkan oleh Anggota Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Banwaslu-RI) Frits Edward Siregar. “proses demokrasi adalah proses yang kami cita-citakan bersama. Sudah sepatutnya semua pihak turut membantu untuk mewujudkan pilkada yang damai” kata Frits.
Selain itu Frits juga mengungkapkan bahwa dalam pemilihan umum terdapat aturan-aturan yang harus di patuhi sebagai bagian dari proses pemilu itu sendiri.
“bagaimana kita bisa bekerja apabila tidak ada kesadaran seluruh pihak baik pasangan calon, pendukung dan para penyelenggara maka acara ini tidak dapat kita nikmati bersama. Karena Papua adalah negeri kita bersama dan kita wajib untuk menjaganya dan menjaga kemurnian dari pemilu dan demokrasi yang ada di negeri ini” Singkat Frits. [Abe]