
Pangdam Mayjen TNI George Elnadus Supit saat memberikan cendra mata kepada perwakilan tokoh yang ada. (sony)
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Para Tokoh di Papua mulai dari Tokoh Agama,Tokoh Masyarakat , Tokoh Adat, Tokoh Perempuan, dan Tokoh Pemuda di wilayah Kodam XVII Cenderawasih, sepakat untuk menciptakan Pilkada damai di Papua, baik Pilgub maupun Pilbup di 7 Kabupaten yang akan digelar serentak pada 27 Juni mendatang. Pasalnya, jika Pilkada ini berakhir konflik maka yang rugi adalah umat atau rakyat Papua itu sendiri.
Kesepakatan itu tercetus dalam acara Tatap Muka dan Doa Bersama dalam rangka menciptakan Pilkada Damai di Wilayah Papua yang digelar Pangdam XVII Cenderawasih di Aula Mayjen TNI Tonny A Rompis, Rabu (28/2).
Di depan ratusan tokoh dari berbagai elemen, Pangdam Myjend TNI George Elnadus Supit mengatakan Papua merupakan salah satu daerah yang dinilai rawan konflik Pilkada. Untuk itu, ia mengajak semua komponen bangsa di Papua untuk membuktikan kepada Jakarta bahwa sebetulnya Pilkada Papua itu damai,tidak ada konflik seperti yang dikuatirkan.
Dikatakan, menciptakan Pilkada damai di Papua bukan hanya tanggungjawab aparat TNI dan Polri, penyelenggara yaitu KPU dan Panwas serta pemerintah, tetapi juga peran aktif semua elemen bangsa seperti Toga, Tomas,Todat, Tokoh Perempuan dan Tokoh Pemuda tak kalah pentingnya.
Menurut Pangdam, ada empat ancaman Pilkada yang perlu diwaspadai, (1) politik identitas yaitu mengeksploitasi isu SARA. (2) Black Campaing yaitu melakukan kampanye kotor dengan menyebar fitnah. (3) Pembunuhan Karakter melalui media social dan (4) Money politik (politik uang).”Keempat ancaman ini jika tidak diantisipasi akan merusak sendi-sendi demokrasi dan moral bangsa,”katanya.
Pandam kembali mengingatkan kepada prajurit di jajaran Kodam XVII Cenderawasih menjaga netralitas dalam Pilkada mendatang. Setiap prajurit tidak dibenarkan mendukung salah satu Paslon. Jika itu dilanggar maka dirinya tidak segan-segan menindak tegas yang bersangkutan sampai pada pemecatan. “Tolong kalau ada prajurit saya memihak salah satu Paslon laporkan ke saya, dan saya akan pecat yang bersangkutan,”tegasnya. Beda halnya bagi keluarga prajurit diberi kebebasan memilih sesuai hati nuraninya, tanpa ada intervensi.
Sementaraitu itu PLT Gubernur Papua Sudarmo meminta seluruh masyarakat Papua tidak memilih Golput pada Pilgub maupun Pilbub yang akan dilakukan serentak di 7 Kabupaten. Sebaliknya, masyarakat yang sudah memenuhi syarat memilih dapat menyalurkan hak pilihnya memilih pemimpin lima tahun ke depan. “ Ukuran kualitas Pilkada tak hanya dilihat dari hasilnya yang terpilih, tetapi juga sejauh mana partisipasi rakyat dalam menyalurkan hak suaranya dalam Pilkada tersebut,”katanya.
Sudarmo juga mengajak semua komponen masyarakat sama-sama mengawal pilkada di Papua mulai dari proses tahapan sampai pencoblosan.”Kalau ada kecurangan, termasuk oleh pihak penyelengara seperti KPU atau Panwas,jangan segan-segan untuk melaporkannya ke berwenang untuk ditindak,”harapnya.
Soal Pilihan, PLT Gubernur mengatakan rakyat diberikan kebebasan sesuai hati nurani dalam suasana pesta demokrasi dengan asas langsung umum bebas dan rahasia. “Memilih lah dengan hati untuk figure Paslon yang dinilai terbaik dan dapat mewujudkan visi dan misinya,”harapnya.
Hadirnya juga memberikan sambutan Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt.Lypius Biniluk, Ketua PGGP Pdt. MPA Maury, anggota DPD RI Pdt. Charles Simaremare dan sejumlah tokoh lainnya. (sony)