Ketua MRP Imbau Masyarakat Papua Tidak Pilih GOLPUT

1096
Caption: Ketua MRP Timotius Murib saat didamping Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay dan Ketua Bawaslu Papua, Metusalak Infandi saat diwawancarai usai RDP diKantor MRP, Rabu (10/4/2019). Foto : Sony/PapuaSatu.com.
Caption: Ketua MRP Timotius Murib saat didamping Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay dan Ketua Bawaslu Papua, Metusalak Infandi saat diwawancarai usai RDP diKantor MRP, Rabu (10/4/2019). Foto : Sony/PapuaSatu.com.

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ketua Majelis Rakyat Papua, Timotius Murib, mengimbau kepada seluruh masyarakat pemilih di Provinsi Papua  agar tidak Golput atau tidak memilih pada pemilu serentak yang jatuh pada tanggal, 17 April  2019 nanti. Sebab menurut dia, Golput adalah masyarakat  yang tidak bertanggung jawab.

Sebaliknya Ia meminta masyarakat  yang sudah berusia 17 tahun ke atas untuk berbondong-bondong datang ke TPS  menyalurkan hak suaranya, karena suara rakyat sangat menentukan pembangunan lima  tahun ke depan, termasuk di Papua  .

Sebab kata dia, pesta demokrasi momen lima tahunan ini adalah kesempatan terbaik yang diberikan negara bagi seluruh  rakyat pemilih di seluruh tanah air, termasuk di Papua menentukan pemimpin  untuk lima tahun ke depan, baik presiden maupun legislatif mulai dari tingkat DPRD Kota/Kabupaten, Provinsi,DPD sampai ke DPR-RI, sehingga sangat rugi kalau ada masyarakat yang menyia-nyiakan kesempatan ini.

” Sebagai ketua MRP mewakili lembaga MRP menghimbau kepada seluruh masyarakat di Provinsi Papua untuk jangan terpengaruh dengan ajakan-akan untuk Golput,”katanya kepada wartawan usai melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ketua KPU Theodorus Kossay, dan Bawaslu Papua, Metusalak Infandi, di ruang Rapat MRP,Kotaraja, Rabu (10/4).

Dikatakan, sangat rugi jika ruang waktu  yang diberikan Negara untuk menentukan pemimpin ini  disia-siakan. Waktu lima menit di ruang bilik suara sangat menentukan pembangunan lima tahun depan.

Sementara untuk menyukseskan pemiluh  serentak kal ini, MRP menyatakan siap mengawal dengan menerjunkan 50 anggotanya ke lapangan selama lima hari  15 s/d 19 bersama  pihak terkait lainnya untuk melakukan pemantauan dan pengawasan guna memastikan pemilihan ini berlangsung luber (langsung umum bebas dan rahasia).

Untuk itu, sebelum ke lapangan, MRP melakukan RDP bersama  Bawaslu dan KPU Papua guna mendapatkan pembekalan mulai dari tahapan-tahapan sampai bagaimana pengawasannya. ”Kami  juga sudah menyepakati bahwa  MPR akan mendapat semacam mandat dari Bawaslu Papua agar kehadiran MRP juga  memberikan pandangan kepada masyarakat dan penyelengara pemilu di lapangan untuk menghindari terjadinya sengketa di lapangan,”katanya.

Hal senada diuangkapkan  Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay, S.S.M.Hum. Ia meminta masyarakat yang punya hak suara agar tidak golput pada Pemilu serentak 17 April mendatang. “Masyarakat pemilih jangan golput, karena Golput itu tindakan  yang tidak bertanggung jawab,”katanya.

Dikatakan, untuk pemilihan kali ini  secara nasional KPU-RI telah mentangertkan partipasi pemilih 77,5% . Karena itu,    KPU Papua sudah melakukan sosialisasi secara maksimal dalam berbagai bentuk mulai informasi mengenai 5  surat suara sampai bagaimana mencoblosnya.”Apa lagi KPU kali ini dibantu relawan demokrasi (relasi) kita sudah bimtak, relasi ini masuk  semua lini dari rumah ke rumah untuk sosialisasi,”katanya. [sony]