HMS : Hak Politik Rakyat Tak Boleh di Beli Dengan Uang
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Calon Wakil Gubernur Papua, Habel Melkias Suwae menilai, menjelang pencoblosan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang, diperkirakan akan terjdi money politik dan black campaign.
“Tak bisa di pungkiri, menjelang pencoblosan ini akan terjadi money politik atau yang saya sebut suanggi terbang,” ungkap Habel ketika menyampaikan sambutan pada perayaan HUT “Truck Mania Community Papua” di halaman Bosowa, Kotaraja, Abepura, Sabtu (12/5/2019).
Habel mengungkapkan, hak politik rakyat tak boleh di beli dengan uang, apalagi hanya selembar dua lembar uang merah.
“Apabila hak politik kita jual dengan nilai Rp 100.000, dimana lagi harga diri kita. Uang itu tak setimpal dengan jangka waktu lima tahun. Bayangkan dengan uang Rp 100.000, maka nilai kita satu bulan hanya Rp 1.600. Kalau cerdas ambil saja uangnya, tapi jangan pilih orangnya, itu bagian dari konsekuensi mereka yang membagi-bagikan uang kepada rakyat,” tuturnya.
Bahkan Habel menegaskan, apabila ada tim suksesnya yang membagi-bagikan uang, maka jangan pilih John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae atau nomor urut dua.
“Kita harus memberikan pembelajarang politik yang baik kepada rakyat, dengan menyampaikan visi misi kita. Bukan malah melakukan cara-cara yang tak terhormat. Maka dari itu saya di lain-lain kesempatan, selalu menghimbau masyarakat agar tak menggandekan suaranya dengan uang,” pungkasnya.
Habel menambahkan, agar seluruh tim pendukung dan simpatisan memberikan dukungan kepada JWW-HMS dengan cara-cara kebenaran dan kejujuran, agar hasil yang di campai tak mencedrai hati rakyat.
“Kita hadir untuk rakyat, bukan untuk melukai hati dan perasaan mereka. Jadi, mari kita menangkan pilkada ini dengan cara terhormat,” pesannya.
Hal yang samapun juga sempat disebutkan oleh HMS saat bertatap muka dengan masyarakat Waropen yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Jayapura di Kampkey, Distrik Abepura, Jumat (11/05/2018).
Dalam tatap muka tersebut HMS mengingatkan kepada masyarakat Waropen untuk hati-hati karena akan banya swanggi (mahkluk halus) berkeliaran menjelang hari H pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua pada tanggal 27 Juni mendatang.
Swanggi yang dimaksudkan oleh HMS adalah adalah orang-orang yang membagikan uang dan menuntut untuk memilih pasangan calon lain dalam pemilihan kepala daerah.
“selama ini kan banyak yang seperti itu. Mereka itu seperti swanggi datang tiba-tiba lalu kasih uang Rp. 100.000,- jangan hanya karena uang merah satu atau dua lembar masa depan kita dipertaruhkan. Harga diri kita lebih mahal daripada uang segitu. Jadi saya harapkan agar masyarakat bisa memilih dengan hati nurani masing-masing” katanya kepada masyarakat Waropen. [abe]