Legislator Dukung Kopi Robusta Kampung Ambaidiru Ikut Festival Internasional

1643
Legislator Papua, Yonas Nussy
Legislator Papua, Yonas Nussy. foto : Piet Balubun/PapuaSatu.com

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Legislator Papua, Yonas Nussy mengatakan komunitas petani kopi robusta dari kampung Ambaidiru yang ikut festival kopi Papua pada tanggal 3-4 Agustus 2018 merupakan kelompok petani binaan sekretariat DPRP dan di dukung anggota DPR Papua untuk meningkatkan penghasilan perkebunan kopi di wilayah Ambaidiru dengan jenis kopi robusta biji tunggal.

“Lewat festival Kopi Papua 2018, kita akan memberikana dukungan agar tetap ikut dalam festival tingkat nasional bahkan internasional dan kita akan mencari solusi untuk mendapatkan pembeli kopi yang baik agar bisa membeli komoditi unggulan khususnya kopi robusta biji tunggal dari Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen,” kata Yonas Nussy Selasa (6/8/2018).

Dikatakan, pihaknya terus melakukan pengawalan bersama Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Yapen dan Pemerintah Provinsi sampai mendapat investor terbaik untuk membeli kopi Papua yang menang lelang waktu festival kopi Papua tahun 2018.

“Pada prinsip bagaimana seorang pejabat ASN yang memiliki kepedulian untuk memberikan pembinaan kepada petani kopi serta memajukan pembangunan ekonomi rakyat, industri kreatif rakyat yang penuh di dukung pemerintah agar memberikan pemasukan terhadap aktifitas petani kopi sendiri,” ujarnya.

Dijelaskan, dari sebuah kerja keras mulai dari bulan Maret – Agustus berhasil mengikutkan petani kopi dalam festival halaman Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua dan mendapatkan sebuah predikat yang cukup baik.

“Jadi, target bagaimana petani kopi ini kita ikutkan dalam event – event kopi untuk mendapatkan pembeli atau investor kopi yang terbaik agar bisa membeli kopi di perkebunan,” katanya.

Menurut Yonas, pihaknya akan melirik peluang pasar untuk mempersiapkan masyarakat Papua yang bisa menjadi distributor agar masuk ke pasar atau kedai kopi.

“Jadi, pembinaan yang sudah dilakukan pertama kita lihat perkebunan, terus bagaimana petani mengelolah kopi apakah sudah memenuhi standar untuk masuk pasar atau tidak dan kita juga perlu memberikan dukungan terhadap pembinaan petani dan industri kreatif mereka untuk bisa mengelolah kopi dengan baik,” jelasnya.

Pelaksaan festival kopi Papua mencoba mengajar semua anak – anak Papua untuk melirik dunia usaha kopi dan sagu. “Artinya Penjabat Gubernur sudah memberikan solusi bahwa ternyata kopi itu kegiatan usaha yang sederhana tetapi memberikan penghasilan cukup, biar sedikit tapi setiap hari ada pemasukan,” ujarnya.

Diharapkan para pengusaha anak Papua di wilayah perkotaan turut serta dalam kedai kopi atau warung kopi yang nantinya menjadi sebuah kegiatan usaha rakyat Papua.

“Jadi, memang sesuai dengan instruksi Penjabat Gubernur Papua bahwa apapun eventnya makannya sagu dan minumnya kopi,” kata Yonas. [piet]