
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) , Grace Natalie menegaskan, PSI secara tegas menolak Poligami dan Korupsi di seluruh Provinsi se Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan langsung Grace sambil ngobrol asik bareng (ngobras) bersama ketua DPW PSI Provinsi Papua yang juga caleg DPR Papua, Karmin Lasulihabeserta para Caleg dan Kader PSI serta kaum Disabilitas, di Cafe Resistence Jayapura, Sabtu (15/12/2018).
“Kami Partai PSI sangat menolak dengan keras aksi poligami, kami tidak mau masuk dalam perdebatan mengenai agama karena itu suatu pemahaman yang berbeda, tetapi mari kita lihat dari sudut pandang sosial,” kata Grace.
Grace membeberkan, data Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK), dari 107 perempuan yang di poligami tidak ada satupun yang merasa bahagia. “Tak sedikit diantaranya mengalami kekerasan , tidak dinafkahi bahkan berakhir perceraian,” ucap dia.
Grace menegaskan ke depannya undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan sedang diupayan untuk direvisi kembali. “Saya akan menegakkan keadilan bagi kaum perempuan karena saya melihat sampai sekarang banyak ketidakadilan terjadi, salah satunya mengenai poligami dan undang-undang perkawinan,” tegasnya.
Bukti nyata bahwa PSI menolak dan memerangi aksi poligami, lanjut Grace, sudah ada dua kader partai PSI yang mundur dan salah satunya adalah calon legislatif sekaligus ketua DPC di kabupaten Bone. “Satunya merupakan pengurus PSI di pulau Jawa,” tukas dia.
Selain Poligami, sambung Grace, PSI akan siap memerangi aksi tindak pidana korupsi. “Kami siap perangi aksi korupsi bahkan di partai PSI sendiri kami menolak caleg dengan status mantan napi korupsi. Kita harus pembuktian dari kader partai sendiri baru bisa dibawa ke masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan Grace, bahwa dalam Program kerja PSI ke depan akan memperhatikan kaum Disabilitas. “Kami PSI mengupayakan dalam program kerja kami agar mereka diberikan tunjangan dalam bentuk alat bantu dengar atau kursi roda, sekaligus akan menyiapkan lapangan pekerjaan untuk mereka,” paparnya. [ayu/loy]










