Asisten III Sekda Kota Jayapura Frans Pikwi didampingi Staf Badan Perpustakaan dan Araip Daerah Provinsi Papua serta Kepala Dinas Perpuatakaan dan Kearsipan Kota Jayapura saat membuka lomba. Foto : Moza/PapuaSatu.com
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jayapura berupaya kembali menumbuhkan budaya gemar membaca bacaan anak-anak yang dirasa semakin hari kian meredup.
Melihat hal tersebut, dalam rangka HUT Kota Jayapura ke 108, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Jayapura menggelar Lomba Bercerita Budaya Daerah Lokal bagi Siswa/ SD/MI, Senin (26/02/2018).
Hal ini juga bertujuan untuk memperluas wawasan pelajar Sekolah Dasar (SD) tentang sejarah budaya daerah.
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano (BTM) dalam sambutanya yang dibacakan Asisten III Sekda Kota Jayapura, Frans Pikei menyampaikan, Lomba bercerita budaya Lokal Papua ini merupakan Kegiatan yang bernilai strategis dalam mewarisi serta mengangkat kembali dan melestarikan budaya, yang diwujudkan dalam bentuk cerita rakyat dan sejarah budaya di tanah Papua.
Diungkapkannya, kegiatan ini juga bertujuan agar siswa/siswi tingkat SD dan Madrasah Ibtidayah dapat meningkatkan pembudayaan serta kegemaran dalam membaca.
Karena hal ini merupakan suatu modal utama dalam penyelenggaraan pendidikan formal dan non formal untuk mendukung pembangunan masyarakat yang lebih cerdas dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan di era globalisasi.
“tantangan saat ini sangat terbuka di era global dan teknologi di mana semua serba canggih. Di satu sisi kita menangkap kemajuan teknologi tetapi di sisi lain kita juga tidak boleh melupakan budaya kita baik itu melalui cerita rakyat tari-tarian ataupun kuliner dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dikatakan, Teknologi perlu juga dikuasai namun sejarah budaya dan tradi jangan sampai ditinggalkan apalagi sampai dilupakan sehingga perlu adanya pembelajaran budaya dan ajakan untuk gemar membaca yang perlu ditingkatkan di satuan pendidikan
“disatuan pendidikan harus ditanamkan kepada anak-anak sedini mungkin tentang budaya daerah yang terus dilakukan secara berkelanjutan oleh para guru di sekolah,”harapnya.
Ditambahkannya, penanganan ini tidak hanya cukup dilakukan oleh guru di sekolah atau komunitas sekolah lainnya tetapi juga dibutuhkan peran dan juga perhatian orang tua sebagai awal mula pendidikan terhadap anak.
“pembentukan anak-anak kita juga ditentukan oleh bagaimana perubahan lingkungan keluarga, masyarakat di sekitarnya termasuk upaya yang dilakukan dan pemerintahan dan lembaga-lembaga lainnya yang terus peduli terhadap masalah budaya,”ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia pelaksana Amos Solossa, menyampaikan, Tujuan dari kegiatan lomba ini adalah untuk menumbuhkembangkan budaya Gemar Membaca melalui berbagai bacaan dan sebagai media untuk menanamkan cinta kebudayaan bangsa, pembangun karakter serta peningkatan rasa persatuan dan kesatuan.
“Lomba ini juga bertujuan untuk nenarik minat baca anak tentang buku cerita budaya daerah lokal sejarah dan pahlawan serta Menumbuhkembangkan kecintaan anak-anak akan budaya daerah Papua dan kearifan lokal yang ada termasuk melatih anak untuk hidup cerdas, memiliki mental kreatif dan berkompetensi,”ujarnya.
Ditambahkan, Lomba ini lebih di difokuskan bagi siswa kelas 4 dan kelas 5 Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidayah baik negeri maupun swasta yang ada di kota Jayapura, dan dikuti oleh 34 siswa dari 28 sekolah yang ada di Kota Jayapura. [moza/abe]