JAYAPURA, PapuaSatu.com – Sekolah semakin diperhitungkan dalam dunia pendidikan yang semakin hari memiliki tantangan berat, karena sekolah di Kota Jayapura menjadi baromoter pendidikan.
Bahkan peningkatan mutu pendidikan melalui inovasi terukur selalu dilakukan setiap sekolah di Kota Jayapura. Hal ini yang dilakukan Kepala Sekolah, Purnama Sinaga, S.Pd,M.Mpd.
Meski Purnama Sinaga mengakui bahwa tiap sekolah mempunyai tantangan yang berbeda dalam pengembangan kualitas pendidikan.
Namun tantangan inilah, Purnama Sinaga bersama para guru sekolah selalu berkomitmen menciptakan inovasi-inovasi yang terukur dan berbagai ragam pendekatan dalam meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang dipimpinnya itu.
Menurutnya, sejak menjabat kepala sekolah SMP Negeri 6 Jayapura 13 september Tahun 2013, hingga saat ini sejumlah inovasi telah dilakukan. Bahkan inovasi yang dilakukan kini telah dijadikan sebagai program prioritas.
Dimana prioritas yang dilakukan yakni, menciptakan budaya bagi siswa-siswi agar cinta terhadap lingkungan atau disebut budaya lingkungan.
Kepada wartawan, Purnama Sinaga mengatakan, prioritas utama yang dilakukan juga memprioritaskan lingkungan atau budaya lingkungan.
Meski membutukan proses panjang namun tetapkan akan meningkatkan greb. “Kita sudah dapat adiwiyata nasional dan berharap bisa mendapat adiwiyata mandiri,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, (31/07/2018).
Dikatakan, untuk mendukung program sekolah dalam mencapai visi sekolah, pihaknya menyelenggarakan program pendidikan keluarga untuk menggalang kerjasama kemitraan, antara sekolah orang tua dan masyarakat.
Purnama Sinaga menuturkan, bahwa pihaknya telah ditugaskan untuk mengggalang beberapa stakeholder, seperti PT.PLN Persero, PT. Telkom, Pertamina dan pihak sekolah hanya menyediakan sarana berbasis IT.
“Tentu untuk meningkatkan kwalitas peserta didik agar mereka bisa mengerjakan soal ujian secara jujur, maka harus bisa melaksanakan UNBK secara mandiri dan itu sudah dilakukan selama 3 tahun terakhir,” tuturnya.
Selain itu pihaknya akan bekerjasama dengan orang tua murid, dengan membentuk paguyuban di setiap kelas, dan orang tua agar lebih berperan dalam kelas untuk menciptakan suasana yang menyenangkan. “ada juga kelas inspirasi, dimana orang tua sebagai motivator di dalam kelas sehingga ketika ada waktu orang tua berperan mendampingi anak, dalam proses pendidikan,” terangnya.
Lanjut guru Matematika itu, bahwa untuk mendukung visi sekolah maka dibentuk sekolah ramah anak yang bertujuan menciptakan lingkungan belajar ramah anak.baik dalam proses pembelajaran serta menyiapkan guru agar ramah dalam pembelajran yang menyenangkan.
“kita ciptakan itu sehingga proses belajar menjadi menyenangkan,maka dilakukan suvervisi ke kelas.Seperti klinis dan akasemik. Dengan semua inovasi itu,maka tercapai pembelajaran yang unggul, berudaya lingkungan, pembelajaran ramah anak. Untuk bisa tercapai itu dibentuklah tim.dengan melakukan penguatan kapasitas,” akunya. [moza/loy]