
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Wakil Gubernur Provinsi Papua Klemen Tinal, SE, MM mengatakan, para tokoh agama memiliki peran yang sangat strategis dalam ikut menciptakan pemilu aman, damai dan mertabat. Sebab para tokoh agama adalah sosok panutan dan dihormati serta dipercaya umat. Untuk itu, pimpinan umat di Papua harus menjaga integritas, netralitas dan tidak terlibat dalam politik praktis, sehingga lebih terfokus dalam melayani umat .
Pimpinan umat/tokoh agama lanjut Wagub, termasuk para pendeta atau ustad adalah status yang paling tinggi di dunia. “Jadi,kalau ada yang jadi caleg baiknya tidak usalah lah, lebih baik urus umat saja, jangan turunkan derajatnya,”demikian disampaikan wagub dalam sambutannya saat menutup acara Doa dan Puasa Bersama Umat Beragama untuk mewujudkan Pileg dan Pilres yang aman,damai,dan bermatabat di Hotel Sahid, semalam (11/2).
Sebelum penutupan, dilakukan doa rantai oleh masing-masing perwakilan agama yaitu, Kristen,Islam,Hindu, dan Budha.
Dikatakan, pemerintah Provinsi Papua sangat mengapresiasi dan mendukung acara Doa dan Puasa Bersama Umat yang difasilitasi Forum Komunikasi Antar UmatBeragama (FKUB) Papua tersebut. “Kekuatan Doa dan Puasa ini sangat luar biasa, yang tidak ada bisa menjadi ada karena doa, sebab tidak ada yang mutahil bagi Tuhan, untuk itu teruslah berdoa, dan model seperti ini bisa ditularkan sampai ke kabuaten/kota di Papua,”katanya.
Ditambahkan, momen doa dan puasa ini bukan ide kreatif, tetapi ini rencana Tuhan bagi Papua, sebab bagi umat Tuhan, tak ada yang terjadi secara kebetulan, semua dalam rancangan Tuhan. “Kita patut bersyukur sebab Tuhan itu baik,utamanya bagi Papua.
Diakui, jika semua pihak berdoa,maka yakinlah Pileg dan Pilpres 17 April mendatang pasti aman. Sebagai bentuk apresiasinya, Wagub mengaku siap mengkordinasakan agar Pemrov Papua jadi tuan ruamh penyelenggara Doa Dan Puasa untuk bulan depan, tanggal 11 Maret. “Kami siap tuan rumah doa dan puasa bulan depan,”katanya sekaligus menjawab tawaran dari Ketua FKUB Papua,Pdt.Lipiyus Biniluk,M.Th.
Sementara itu Ketua FKUB Papua Pdt.Lipiyus Biniluk,M.Th dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kerja sama yang baik para pimpinan lintas agama sehingga Doa dan Puasa bulan kedua ini berjalan sukses. Kerja sama ini salah satu bentuk dukungan terhadap kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah Papua. “Percayalah bapak ibu jerih paya kita tidak akan sia-sia,”katanya.
Meski demikian, sebagai pimpinan umat harus kritis terhadap kebijakan pembangunan jika itu bertentangan nilai ajaran agama yang dianut bisa ditolak. “Kalau bertentangan bisa tolak, kita jangan kompromi yang tidak sesuai agama kita,”harapnya.
Ia juga meminta semua stakeholder berkerja sama dengan pimpinan lintas agama, utamanya pihak penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu bekerja sesuai aturan pemilu yang ada. Begitu jugaTNI dan Polri harus netral bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing. [sn/sony]