SENTANI, PapuaSatu.com – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Jayapura, Adolf Yoku, SP, MM menyebutkan, target penanaman padi di Kabupaten Jayapura, khususnya di tiga distrik masing-masing Distrik Namblong, Distrik Nimbokrang dan Distrik Yapsi belum berjalan, disebabkan terkendala air.
Kendala pengairan itu, ujar Adolf Yoku, harus dipikirkan secara bersama-sama, dan petani juga harus ikut mencari solusi sebagai alternatif. “Air tidak mengalir ke pematang sawah milik para petani, karena talud (saluran air) mengalami kerusakan,” katanya kepada wartawan usai melakukan kunjungan kerja (Kunker), Kamis (28/9/2017).
Adolf Yoku meminta kepada para petani agar dapat melaporkannya kepada instansi atau OPD terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) supaya dapat diperbaiki. “ dalam waktu dekat ini juga kami secepatnya membicarakan hal ini dengan Dinas PU, sehingga kerusakan talud (saluran air) yang terjadi di tiga distrik ini dapat segera diperbaiki,” katanya.
Adolfpun mengharapkan kepada Dinas PU selaku OPD terkait dapat segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Sebab menurutnya, air merupakan sumber utama yang sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan padi dan juga kelancaran proses penanaman.
Lanjut dia, air merupakan sumber utama yang sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan padi dan juga kelancaran proses penanaman, sehingga masalah air ini harus menjadi perhatian serius oleh OPD terkait. “Apabila kita tidak menseriusi persoalan ini, kan kasihan bagi petani kita,” papar Adolf Yoku.
Selain mewujudkan program pemerintah pusat dalam hal ini program swasembada pangan, aku Adolf, kedepan akan mewujudkan visi-misi Bupati Jayapura yaitu “Jayapura Baru”. “jadi kita harus seriusi persoalan ini agar dapat terwujudnyata,” ucapnya. (piet/nius)