
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, SE.MM secara resmi melepas sebanyak 14 orang Tim Relawan Tenaga Medis Peduli Gempa dan Tsunami Palu, Sigi dan Donggala di halaman Kantor Dinas Kesehatan Papua-Kotaraja distrik Abepura-Kota Jayapura, Kamis (11/10/2018).
Usai melepas Tim yang terdiri dari 10 tenaga medis dari Dinas Kesehatan Papua, 2 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua dan 2 orang dari Dinas Sosial Papua, langsung terbang dengan pesawat Batik Air menuju Makassar- Palu.
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal dalam arahannya mengakui bahwa tim yang berangkat hany sdikit. Namun bukti Pemerintah Papua memberikan kontribusi untuk meringankan beban para korban di Palu.
“Kalian adalah delegasi Papua, duta Papua. Jaga nama baik Papua dengan bekerja profesional dan melayani dengan hati. Sementara kita yang tinggal, teruslah mendoakan agar para korban gempa dan tsunami bisa pulih dan kembali beraktivitas,” pesan wagub kepada tim medis yang diberangkatkan.
Selain mengirim relawan, kata Klemen, Pemerintah Provinsi Papua juga telah mengirim bantuan ratusan ton beras dari Merauke ke Palu guna membantu para korban, mengevakuasi puluhan mahasiswa Papua yang sedang studi dari Palu ke Papua, dan berencana akan menyerahkan uang bantuan senilai Rp 4 miliar nantinya.
Pada kesempatan itu, Wagub Klemen juga menyampaikan turut berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Papua dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua yang telah mengevakuasi 27 mahasiswa Papua dari Palu. Para mahasiswa ini adalah para korban bencana yang sedang studi di sana.
“Khusus untuk para mahasiswa Papua yang sudah dipulangkan, mohon didata agar kelanjutan studi mereka tak terhambat. Cek statusnya, apa dia kuliah biaya sendiri atau dari pemerintah dan mohon dinas terkait membantu. Sebab bencana tak boleh putuskan pendidikan mereka. Mereka harapan generasi Papua yang siap bangun daerah kelak,” tegas Klemen.
Kepala Dinas Kesehatan Papua drg. Aloysius Giyai, mengatakan pasca bencana masalah kesehatan sangat memprihatinkan seperti ISPA, diare dan penanganan trauma pasca bencana. Oleh karena itu, Dinkes Papua merasa peduli dan ikut ambil bagian bersama provinsi lainnya untuk mengirim tim relawan ke sana guna memberikan pelayanan kesehatan.
“Tim yang kami turun bukan tim biasa-biasa tetapi yang sudah biasa turun atasi wabah-wabah di Papua. Soal mahasiswa Papua, 6 orang tersisa hari ini akan terbang dari Makassar ke Jayapura. Sebanyak 27 sudah dipulangkan,” kata Aloysius.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, William R. Manderi, SIP.M.Si mengatakan Tim Relawan yang turun akan bergabung di Posko Induk di Palu dan fokus pada pemulihan kesehatan bagi para korban.
“Pasca 14 hari bencana, wabah penyakit mulai muncul di sana. Karena itu, atas petunjuk gubernur, kita turunkan tim ini di Palu, Donggala dan Sigi. Soal dana bantuan tunai Rp 4 milyar, kami masih tunggu petunjuk gubernur dan akan disusul ke Palu,” kata William.
Ketua Tim Relawan dan Tenaga Medis Peduli Gempa dan Tsunami Palu, Sigi dan Donggala, DR. dr. Arry Pongtiku, MHM mengatakan, pihaknya akan fokus melakukan pelayanan kesehatan dan bukan evakuasi.
“Kita membawa obat-obatan kurang lebih 50 coly dan juga alat-alat kesehatan. Fokus kita untuk pelayanan masyarakat korban. Mohon doakan kami,” kata dr. Arry singkat.
Sebagaimana diketahui, bencana gempa dan tsunami yang menerjang sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah Jumat (28/9/2018) telah menewaskan ribuan orang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban gempa Donggala dan tsunami Palu menjadi 2.045 orang. Data tersebut tercatat per tanggal 10 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB. Fakta terkini lainnya adalah ketinggian tsunami yang terjadi pada mencapai 11,3 meter. [humas dinkes/loy]