Seminar HPI ke 164 Tahun, Hasilkan Beberapa Program Kerja Menuju Rekonsiliasi Tahun 2020

1791
Caption: Para peserta seminar HPIke 164 foto Bersama usia penutupan oleh Ketua PGGP Pdt. MPA Maury, S.Th di Aula Serba Guna GKI Pniel Kotaraja, Sabtu (2/2/2019). Foto : Sony/PapuaSatu.com
Caption: Para peserta seminar HPIke 164 foto Bersama usia penutupan oleh Ketua PGGP Pdt. MPA Maury, S.Th di Aula Serba Guna GKI Pniel Kotaraja, Sabtu (2/2/2019). Foto : Sony/PapuaSatu.com

JAYAPUA, PapuaSatu.com –  Seminar  dalam rangka Hari Pekabaran Injil (HPI) ke 164 tahun, yang digelar selama 2 hari  Jumat (1/2) dan Sabtu  (2/2) di Aula GKI Pniel Kotaraja, berlangsung secara baik.

Seminar yang diikuti 300-an peserta ini secara resmi ditutup Ketua PGGP, Pdt. Metusaleh P.A Maury, S.Th  Sabtu (2/2) dengan menghasilkan sejumlah program kerja gereja-gereja menuju rekonsiliasi Papua tahun 2020 mendatang.

Sedangkan Ibadah syukur puncak perayaan HPI 164  akan dilangsungkan di GOR Cenderawasih APO, hari Selasa 5 Februari pukul 13.00 dengan mengundang  warga gereja dari  seluruh denominasi gereja yang ada di Kota Jayapura dan sekitarnya.

Seminar  hari pertama menghadirkan 6 orang  panelis yang berkompeten pada bidangnya  menyampaikan materi isu-isu terkini di Tanah Papua. Ke-enam panelis itu masing-masing, dr Aloysius Giya, Pdt. DR.Lennis Kogoya,M.Th,  Frits Ramandey Kepala Kantor Perwikilan Komnas Ham Papua, Wenand  Watory, Leo Imbiri  Sekum Lembaga Adat Papua dan Pdt. DR. Sumihe.

Hasil pemaparan para panelis ini selanjutnya dikerucutkan dalam beberapa isu besar yang didiskusikan  5 kelompok peserta selanjutnya diplenokan untuk mendapatkan pengetahuan dan program bersama yang mengikat secara oikomenis.

Kelompok, 1 yang  berangotakan  para pimpinan  gereja membahas tema Rekonsiliasi.  Untuk mencapai rekonsiliasi maka langkah yang dilakukan membangun konsolidasi bersama pimpinan gereja yang ada.

Program konkrit yang ditawarkan  antaralain, adanya ibadah bersama antar denominasi dalam ivent-ivent  khusus keagamaan.

Ibadah bersama pertama di tahun 2019 ini dimulai tanggal 5Februari, pada Puncak perayaan HPI ke 164 di GOR Cenderawasih. Selanjutnya secara rutin bisa dilakukan mungkin  sekali 3 bulan sesuai momen yang ada.

Caption : Ketua PGGP Pdt. MPA Maury, S.Th. Foto : Sony/PapuaSatu.com
Caption : Ketua PGGP Pdt. MPA Maury, S.Th. Foto : Sony/PapuaSatu.com

PGGP akan mengeluarkan surat pastoral yang akan  ditandantangi para pimpinan  denominasi akan adanya rekonsialiasi tahun 2020 mendukung  keinginan gubernur Papua bersamaan peresmian Stadion Papua Bangkit di Kampung Harapan Sentani, PGGP akan mendoakan para caleg anak Tuhan yang bertarung dalam pileg mendatang, mempertemukan dua gubernur yaitu Papua dan Papua Barat guna  mendengar  pandangan umum mereka tentang masalah Papua kini dan ke depan.

Koelompk II, dengan tema Adat dan Budaya.  Kelompok ini beranggotakan pengurus PGGP. Antara lain mengusulkan perlunya advokasi hak-hak adat OAP yaitu tanah,alam dan manusia. Untuk itu PGGP akan segera membentuk tim advokasi oikumenis dalam waktu dekat.

Dari kelompok III dengan tema  hukum dan Ham yang beranggotakan para mahasiswa STT. Mengusulkan lima progam secara  oikumenis. Antaralain,rekreasi Bersama antara STTyang ada, diskusi Bersama,seminar mengenai DOM, Aksi selebrasi terkait soal HAM setiap tanggal 10 Des hari HAM sedunia dan doa Bersama.

Komlok 4 tema bidang Pendidikan yang anggotanya para dosen STT,menawarkan 3 program menuju rekonsiliasi. Antara lain,  Bimtek dengan menghadirkan dua kementerian untuk mencari soalusi agar STT yang ada di Papua bisa diakreditasi. Bila tidak ini akan menjadi jadi ancaman STT kedepan, dan tidak tertutup kemungkinan bisa ditutup. Dua, Kuliah bergilir dan tiga, pertukaran mimbar.

Selanjutnya kompok kelima yaitu pelayan dan umat, dengan isu kesehatan. Kelompok ini minta PGGP mendorong pemerintah melakukan pelayanan kesehatan yang baik tanpa mempersulit umat mulai dari Pustu sampai ke RS Rujukan.

Perlunya ada seminar menjawab mengapa pendudukan OAP  populasinya tidak bertambah, dibading PNG. Mengusulkan perlunya aksi  kebersihan lingkungan hidup  secara bersama-sama oleh umat dari semua denominasi sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Takut Tuhan,Jaga lingkungan.

SementaraKetua Panitia HPI 164,Pdt. Hiskia Rollo,S.Th,MM dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak baik pimpinan gereja, para panelis dan semua pihak yang mendukung sehingga seminar ini terselengara dengan baik. “Puji Tuhan hasil yang kita inginkan dalam seminar 2 hari  tercapai,”katanya kepada PapuaSatu.com. [sn/sony]