Pendapatan Daerah Kabupaten Jayapura Capai 690 Miliar Lebih

1593
Theopilus H. Tegay (Piet-PapuaSatu.com)

SENTANI, PapuaSatu.com – Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayapura menunjukkan realisasi pendapatan daerah Kabupaten Jayapura hingga akhir Agustus 2017 mencapai Rp 690.565.805.087,31.

Capaian itu, Pemeerintah kabupaten Jayapura melalui Bappeda mampu merealisasikan 54,63 persen dari target total pendapatan di Perubahan APBD 2017 sebesar Rp 1.264.035.199.534.

“Capaian ini suatu yang luar biasa dan mudah-mudahan dalam beberapa bulan kedepan bisa tercapai sesuai target awal dengan total pendapatan di APBD 2017 itu sebesar Rp 1.178.222.046.896,” kata Kepala Bappeda kabupaten Jayapura, Theopilus H. Tegay diruang kerjanya, Senin (1/9/2017) tadi siang.

Theopilus menjelaskan, realisasi pendapatan daerah ini terdiri atas target awal Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 84.850.000.000, yang mana targetnya dirubah di Perubahan ABPD 2017 ini menjadi Rp 100.000.000.000.

Sedangkan untuk target awal Dana Perimbangan sebesar Rp 836.215.631.000 yang targetnya dirubah di Perubahan APBD 2017 ini menjadi Rp 882.575.433.638.

Kemudian untuk lain-lain pendapatan dari target awal Rp 257.156.415.896,00 yang targetnya dirubah di Perubahan APBD 2017 ini menjadi Rp 281.459.765.896,00.

“Secara umum penerimaan PAD Kabupaten Jayapura sudah masuk dalam capaian target yang disasar. Bahkan target di Perubahan APBD 2017 yang sebesar Rp 100.000.000.000,00 itu telah melampaui target capaian yang ditetapkan untuk akhir Agustus 2017 itu sebesar Rp 58.849.724.278,31 atau realisasinya 58,85 persen,” paparnya.

Sedangkan untuk Pajak Kendaraan Bermotor misalnya, dari target capaian 40,46 persen, realisasinya telah mencapai 53,56 persen atau senilai Rp 1.821.893.673 dari target total Rp. 3.401.824.138.

Untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, lanjut Theo, dari target 40,46 persen, pihaknya telah mampu merealisasikan hingga 50,26 persen atau target total Rp 3.312.155.172.

“Ini berarti perputaran ekonomi di Kabupaten Jayapura lebih baik dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang rata-rata mengalami penurunan signifikan untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,” imbuh Theo. (Piet/Nius)