Buka Musyawarah DAK, Bupati Berharap Pemilihan Berlangsung Aman dan Lancar

1161
Caption: Bupati Keerom Muh. Markum yang didampingi Ketua-ketua LMA saat memukul tifa tanda pembukaan musyawarah Dewan Adat Keerom.
Caption: Bupati Keerom Muh. Markum yang didampingi Ketua-ketua LMA saat memukul tifa tanda pembukaan musyawarah Dewan Adat Keerom.

KEEROM, PapuaSatu.com – Bupati Keerom Muh. Markum membuka secara resmi musyawarah Dewan Adat Keerom (DAK). Musyawarah ini untuk memilih Ketua DAK yang baru, dengan harapan  bisa berjalan lancar dan aman.

Bupati Markum  memberikan apresiasi karena di kabupaten Keerom memiliki keanekaragaman budaya, dimana kabupaten keerom dihuni 12 suku asli dan 24 suku yang berasal dari luar Keerom. Hal inisudah menjadi kewajiban pemerintah, tokoh adat dan masyarakat untuk melestarikan budaya.

“Saya berpesan bahwa bermusyawarah yang baik, lancar, aman dan tertib dalam memilih ketua DAK selanjutnya,” ujar Bupati saat membuka musyawarah DAK yang digelar dilapangan Arso Kota, Senin (26/11/2018).

Pemerintah sendiri kata Markum, akan terus membangun komunikasi dan kerjasama dengan Dewan Adat Keerom untuk menjalankan roda pembangunan di daerah yang dipimpin tersebut.

Untuk itu orang nomor satu di Keerom ini berharap melalui musyawarah DAK ke IV ini, segala persoalan maupun kebutuhan DAK ke depan dapat dirumuskan secara baik sehingga lembaga-lembaga adat, maupun suku-suku yang ada dapat sejalan dengan proses pembangunan.

“Saya berharap dalam kegiatan ini ada rumusan-rumusan adat yang dapat menguatkan peran adat kedepan. Dan saya harap kita semua bersinergi dalam pembangunan Keerom,” tutur Markum.

Sementara itu Wakil Ketua II Dewan Adat Papua, Sahid Fadal Alhamid mengungkapkan, keberadaan dewan adat karena saat ini orang adat tidak hidup sendiri namun harus berdampingan dengan perkembangan dunia saat ini. Itulah salah satu fungsi dewan adat merumuskan hal-hal untuk perkembangan adat sesuai dengan perkembangan saat ini

” Adat itu bukan sesuatu yang statis tapi sesuatu yg terus berkembang. Dunia terus berkembang makanya masyarakat adat juga harus berkembang. Untuk itu mari kita duduk bersama untuk bisa terus bekerjasama dengan orang lain,” ajaknya.

Sahid Fadal Alhamid menuturkan, penyelenggaraan musyawarah adat Keerom bisa menghasilkan rumusan-rumusan untuk memperkuat kedudukan adat ditengah perkembangan saat ini, sehingga kedepan kedudukan adat Keerom tetap terjaga dan terlestarikan.

Sedangkan Servo Tuamis, Ketua DAK mengungkapkan dalam kepemimpinanya masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu diharapkan dengan terpilihnya ketua yang baru nanti makin menyempurnakan kinerja yang telah diirinya lakukan.

Servo Tuamis juga mengajak seluruh intelektual masyarakat adat Keerom untuk duduk bersama untuk membuat rumusan yang dapat menjadi acuan bagi semua masyarakat ada di Kabupaten Keerom.

“Saya mohon maaf atas kepemimpinan saya 2 tahun ini sebagai Ketua DAK. Saya hari ini menyampaikan kepada intelektual Keerom buat rumusan keputusan bersama secara tertulis dan dibagikan kepada seluruh wilayah adat. Supaya lembaga ini bisa bekerja maksimal,” tutur Servo.

Musyawarah Dewan Adat Keerom sendiri akan berlangsung selama empat hari. Dalah satu agenda terpenting adalah pemilihan Ketua Dewan Adat Keerom. [alf]