KEEROM, PapuaSatu.com – Hari AIDS sedunia menjadi sebuah momentum yang selayaknya diperingati untuk memperkuat komitmen dan kepemilikan semua pihak dalam pengendalian laju epidemic HIV/AIDS dan menjadi perhatian utama semua sector.
Untuk itu, dengan pelaksanaan perigatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2018 dapat dijadikan sebagai momentum Gerakan Masyarakat untuk bersama- sama peduli tentang HIV, memahami pentingnya melakukan tes HIV sehingga status HIV dapat segera diketahui dan bila positif dapat segera mendapatkan pengobatan.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Keerom MUH Markum, SH, MH. MM pada perigatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2018, di Halaman SMK Negeri 1 Arso, Senin (10/12).
Adapun Thema Nasional Hari AIDS Sedunia Tahun 2018 adalah “Saya Berani, Saya Sehat”, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh masyarakat terhadap HIV/AIDS dengan cara melakuman tes HIV dan melanjukkan dengan pengobatan ARV, jika terdiagnosa sedini mungkin.
“Dengan mengetahui status kesehatan sedini mungkin, maka kita telah melakukan perlindungan terhadap keluarga dan orang yang kita sayangi,” ujar Markum.
Dengan semakin banyak orang yang mengetahui status HIV dan mendapatkan pengobatan ARV sejak awal, pastinya akan dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemic HIV, sehingga Indonesia dapat mencapai situasi, dimana tidak ada lagi infeksi baru, tidak ada kematian akibat AIDS, tidak ada stigma dan diskriminasi untuk capaian eliminasi HIV di tahun 2030.
Untuk itu, diharapkan dapat meningkatkan bekersamaan dari seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan percepatan pencapaian program HIV/AIDS dan infeksi menular seksual.
“Peningkatakan pemahaman masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS, membawa masyarakat kepada pemahaman yang lebih positif terhadap orang dengan HIV, sehingga tidak ada lagi stigma dan diskriminasi dan meningkatnya kepedulian terhadap masyarakat tentang pentingnya melakukan tes HIV dan pengobatan ARV bagi ODHA secara dini,” jelasnya.[alf]