KEEROM, PapuaSatu.com – Menteri Pariwisata RI Arief Yahya yang diwakili Kepala Bidang Pemasaran Areal 4, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, Drs. Syukurni, SE.MM membuka kegiatan Crossborder Festival Keerom Tahun 2018, di Lapangan Sepak Bola Arso Swakarsa, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Kamis (15/11).
Syukurni mengemukakan, pelaksanan Crossborder Festival Keerom Tahun 2018 di Kabupaten Keerom sangat meriah dan berharap dapat berjalan dengan baik dan lancar hingga selesainya kegiatan Crossborder Festival Keerom.
“Kegiatan Crossborder Festival Keerom 2018 merupakan bagian dari program Nawacita Presiden RI dan Wakil Presiden RI, dimana beliau berdua mengindikasikan dampak dari sector pariwisata ada lima, yaitu, tenaga kerja meningkat, konstribusi PBB meningkat, indeks daya saing dunia meningkat,”ujarnya dalam arahanya pada pembakaan kegiatan Crossborder Festival Keerom Tahun 2018 di Lapangan Sepak Bola Arso Swakarsa.
Untuk itu, bagi generasi – generasi muda di Kabupaten Keerom, Menteri Pariwisata RI selalu berpesan agar menjaga dan memelihara destinasi wisata, selain masyarakat yang paling utama.
“Semakin terpeliharanya destinasi wisata, maka kesejahteraan akan terpelihara. Ini pesan dari Kementerian Pawisata RI bagi generasi muda untuk menjaga kebersihan dan pelihara keamanan,” lanjutnya.
Bupati Keerom MUH Markum, SH.MH.MM melalui Sekda Keerom Drs. Blasius Waluyo Sejati, MM mengatakan, agar terjadi interaksi budaya dan daya tarik wisatawan mancanegara perlunya perhatian yang kongkrik oleh pemerintah terhadap objek wisata alam, budaya yang berkembangan di masyarakat maupun destinasi lainya di daerah perbatasan.
Sehingga dapat menarik dan dikunjungi wisatawan salah satunya wujud pembinaan dari pemerintah daerah maupun pemerintah Pusat yang diadakanya Iven Crossborder Festival Keerom 2018. Dengan mengangkat Thema “ Satu Dalam Keberagaman”.
Menurut Bupati, budaya yang berkembangan di masyarakat merupakan asset pemerintah sebagai objek wisata budaya maupun objek wisata lainnya, yang dapat menjadi sumber pendapatan daerah dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Sebab objek wisata yang berkembang memiliki nilai jual yang sangat bagus bila dikaitkan dengan aktivitas peningkatan ekonomi kreatif, apalagi budaya asli Keerom memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri serta memiliki nilai seni yang tinggi,”jelasnya.[alf]