JAYAPURA, PapuaSatu.com – Calon wakil gubernur Papua nomor urut 2, Habel Melkias Suwae, belum lama ini blusukan ke Pasar Bade, Distrik Edera, Kabupaten Mappi.
Kedatangan mantan bupati Kabupaten Jayapura ini disambut antusias para pedagang pasar yang sebelumnya tidak tahu tentang agenda kedatangannya. Bahkan tidak sedikit ibu-ibu berebut untuk bersalaman dengan pria yang akrab disapa HMS ini.
Dalam blusukan tersebut, pria yang dijuluki sebagai bapak pemberdayaan distrik dan kampung di Kabupaten Jayapura ini menerima keluhan masyarakat dan pedagang di pasar tersebut. Salah satunya adalah soal kondisi bangunan pasar yang sangat memprihatinkan.
Selain itu, salah seorang pedagang Mama Antonia Sumiri juga berharap agar mereka bisa berjualan dengan nyaman fasilitas di pasar hendaknya di bangun seperti los atau tempat berjualan agar para pedagang tidak ada yang berjualan di bawah. Pasalnya, Pasar Bade ini buka dari pagi sampai sore hari.
“Kita pedagang maunya pasar ini di bangun oleh pemerintah. Karena dari dulu bangunan pasar Bade ini sampai sekarang tidak di bangun pemerintah, sehingga pedagang di Pasar tidak ada lagi yang berjualan di bawah atau di jalan-jalan,”ujarnya.
Ditempat yang sama salah Bapak Bruno Berom meminta apabila Habel Melkias Suwae (HMS) terpilih nanti sebagai Wakil Gubernur Papua nanti agar memperhatikan pendidikan di kampung-kampung Bade ini.
“Kita di kampung-kampung sana itu pendidikan minim, harus ada perhatian khusus dari pemerintah. Sebab pendidikan itu utama. Kita tidak bisa bangun Papua tanpa Sumber Daya Manusia (SDM), anak-anak kami banyak yang tidak bisa sekolah karena pendidikan sangat terbatas. Kami juga minta pegawai negeri maupun guru yang tidak bertugas ditempat agar di pecat, karena mereka lebih banyak tidak berada ditempat. Selain itu, masalah harga barang-barang terlalu meningkat,”ujarnya.
Dihadapan para pedagang, Habel Melkias Suwae berjanji, sudah mempunyai beberapa program khusus di sektor perekonomian. Menurutnya, pasar tradisional harus tetap dipertahaunakn karena menjadi pusat perekonomian masyarakat.
“Pembangunan pasar ini menjadi hal yang penting. Pembangunan pasar ini dilakukan salah satunya untuk memberikan kenyamanan kepada pedagang dan juga meningkatkan pendapatan para pedagang, lingkungan pasar nyaman dan dikelolah dengan baik,” tukas HMS dalam rilis Tim Pemenangan Josua yang diterima PapuaSatu.com, Jumat (04/05/2018).
Untuk menunjang kualitas pasar, lanjut HMS, komoditi pasar yang dijual harus selalu ada, seperti hasil kebun, nelayan dan lainnya. Sehingga, ada yang dijual setiap hari untuk menambah pendapatan sehari-hari. Dan masyarakat Bade tidak perlu lagi pergi kepasar lain untuk berbelanja.
“makanya saya blusukan ke pasar tradisonal Bade ini dari Asiki melewati sungai Digoel dengan perjalanan selama tiga jam menggunakan kapal cepat karena saya ingin melihat dan mendengar langsung keluhan rakyat disini, terutama bertemu mama-mama dan bapak-bapak di Pasar Bade. Saya ingin melihat langsung persoalan di masyarakat. Saya ingin tahu keluhan pedagang dan pembeli,”ungkap Habel.
Selain itu, kata Habel tujuanya berkunjung ke Bade adalah ingin melihat kampung-kampung asli orang Papua yang hidup di sempanjang sungai ini, karena pusat Pemerintah Kabupaten Mappi ini jauh dari kampung-kampung.
“Kami pasangan JOSUA jalan ke kampung-kampung, karena ingin melihat langsung pembangunan di kampung. Sebab salah satu dari progam kami yang baru itu adalah memberdayakan distrik-distrik, karena distrik itu yang dekat dari kampung. Oleh karena itu, maka pikiran JWW dan saya itu kita ingin memberdayakan distri-distrik itu. Pegawai negeri yang banyak-banyak di Kantor. [Tim Josua/abe]