Kali Itauw Fili Potensi Wisata Kampung Yokiwa Yang Menjanjikan

JAYAPURA, PapuaSatu.com — Para duta masyarakat adat yang datang ke Kampung Yokiwa mengakui dan mengagumi potensi wisata yang menjanjikan, terutama di Kali Itauw Fili, yang merupakan satu-satunya sungai yang mengalirkan air Danau Sentani ke arah laut.

Seperti disampaikan salah satu peserta KMAN VI, Hartono yang merupakan duta masyarakat adat asal Bengkulu, yang berkunjung ke Kampung Yokiwa pada Serasehan 26 Oktober 2022 lalu.

Diakuinya,  pesona eksotik kali Itauw Fili yang juga dinamakan dengan Kali Jaifuri, di Kampung Yokiwa, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura sangat memukau dan menjanjikan bagi kesejahteraan masyarakat.

“Kali ini memiliki potensi nilai ekonomis yang besar, jika warga dan pemangku desa di sini mau serius mengembangkannya dari sektor pariwisata,” ujarnya memberi saran.

Menurutnya,  jika ingin mengelola secara sungguh-sungguh sektor pariwisata di Kali Itauw Fili, maka warga setempat harus memanfaatkan potensi sekitar, dari produk makanan olahan, hasil perikanan, pertanian dan perkebunans, sehingga tidak saja mengandalkan sektor jasa permandian air kali, tetapi ada sektor lain yang dapat dikembangkan.

“Kalau mau serius sektor ekonomi kuliner lokal juga perlu disuguhkan, sehingga pengunjung  tidak saja datang sekedar mandi-mandi di kali, tapi mereka juga menikmati kuliner yang rasanya khas dan menjadi daya tarik tersendiri,” ujarnya lagi.

Untuk itu, kata dia, semua komponen harus saling mendukung, bukan saja soal infrastruktur pendukung, tapi bagaimana cara pandang warga tentang pariwisata, sehingga cara mereka menyambut tamu atau pengunjung benar-benar penuh simpatik dan memberi rasa aman tetapi juga nyaman.  “kalau berbicara parisiwata maka orang butuh rasa aman dan nyaman”, ujarnya mantap.

Kongres masyarakat Adat Nusantara ke VI Tahun 2022 , tidak saja memberikan dampak sosial dan budaya bagi masyarakat Adat,  tapi kehadiran KMAN VI di Tanah Tabi ini dapat memberikan manfaat ekonomis yang sebesar-besarnya bagi warga yang bermukim di kampung -kampung karena Roda ekonomi yang cepat berputar menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi masyarakat Adat sekitar.[yat/MC KMAN VI]