JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ribun warga Papua dari berbagai penjuru Kota/Kabupaten Jayapura menggelar aksi demo untuk menolak tindakan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) yang melakukan penyelidikan saat Gubernur Papua, Lukas Enembe bersama sejumlah pejabat Papua melakukan sinkronisasi APBD Papua Tahun 2019 di Hotel Borobudur Jakarta sepekan lalu.
Setelah berkumpul di Taman Imbi Kota Jayapura, ribuan massa dengan berjalan kaki maupun mengendarai mobil serta sepeda motor menuju Kantor Gubernur Papua, Dok II Jayapura.
Pendemo yang dimotori oleh Benyamin Gurik selaku koordinator aksi, sempat berupaya memaksa seluruh pegawai yang ada di Kantor Gubernur Papua untuk turut dalam aksi di halaman yang biasanya dipakai apel tersebut.
Setelah Sekda Papua, Herry Dosinaen tiba dan langsung bergabung dengan para pendemo, banyak PNS yang kemudian ikut berdiri di tengah-tengah pendemo.
Di hadapan pendemo, Sekda Papua yang tidak bersedia menceritakan apa yang terjadi di Hotel Borobudur yang sebenarnya, juga sempat melontarkan statemennya.
“Saya tidak mau cerita apa yang terjadi di sana, karena sudah banyak rekayasa,” ungkap Sekda.
Tentang aksinya, Benyamin Gurik menegaskan bahwa aksinya semata-mata sebagai bentuk dukungannya terhadap kepemimpinan Lukas Enembe bagi orang di atas tanah Papua.
“Aksi kami hari ini bukan dukungan atau membela koruptor. Aksi kami murni untuk memberikan dukungan kepada pemimpin kita, bapak gubernur,” tegasnya.
Sekitar pukul 15.15 WIT, Gubernur Papua, Lukas Enembe pun menyambut para pendemo.
Dan setelah mendengar orasi dari berbagai tokoh perwakilan dari sejumlah wilayah adat di Papua dan Papua Barat, pemuda, perwakilan PNS kantor gubernur, HKJM, Tokoh agama, dan tokoh perempuan Papua, Gubernur menyampaikan terima kasihnya atas dukungan seluruh rakyat Papua kepada Pemerintahan Provinsi Papua yang dipimpinnya.
“Saya pastikan bahwa Pemerintahan Provinsi Papua berjalan aman damai,” ungkap gubernur.
“Kita tidak boleh ada ketakutan, kita tidak boleh diintimidasi oleh siapapun. Kita mau bangun negeri ini. Kita sudah cukup merasakan ketertinggalan. Sekarang kami mau bangun diri kami sendiri. Kenapa KPK mau coba-coba,” lanjut gubernur.
Peristiwa di Hotel Borobudur Jakarta, kata gubernur menjadi catatan sejarah bagi Pemerintah Provinsi Papua. Karena bukan KPK yang tangkap pejabat Papua, tapi pejabat Papua yang tangkap KPK.
Dalam kesempatan aksi demo tersebut, Benyamin Gurik selaku coordinator aksi menyerahkan aspirasinya kepada salah satu angota DPRP untu ditindaklanjuti dengan membentuk Panitia Khusus (Pansus) dan membawa aspirasi tersebut ke Jakarta.[yat]