JAYAPURA, PapuaSatu.com – The Asia Foundation mendorong perempuan papua dan papua barat untuk terlibat dalam mengelola sumber daya alam (SDA) di apapua.
Diketahui sejak 2017 The Asia Foundation bergerak melalui 3 program tata kelola hutan dan lahan yakni Setapak, Finding The Balance dan Papeda.
Tiga program ini memiliki gerakan-gerakan advokasi, kebijakan serta pertanian dengan melibatkan kelompok perempuan dan Papua Barat dalam menyatukan pemikiran bersama pemerintah daerah Papua, local champion dan perwakilan Organis Sipil yang diwakili 38 perempuan untuk berbagi pengalaman dalam mewujudkan tata kelola hutan dan lahan yang adil.
Staf Ahli Gubernur Papua, Ani Rumbiak menuturkan pentingnya duduk bersama membicarakan kebaikan menjaga hutan Papua, karena dari sanalah asal kehidupan Papua.
“Kesenjangan merupakan permasalahan yang sedang terjadi di antara kita maka itu saya minta pada kesempatan ini duduk bersama duduk bersama membicarakan hutan, memelihara hutan, karena kita hidup dengan hutan noken Papua, memberikan catatan untuk pemerintah Papua,” tuturnya, Jumat 15 Maret 2019 di salah satu Hotel Jayapura.
Menurutnya, perempuan Papua memiliki kemampuan yang lebih dari kaum laki-laki. “Perempuan saat ini sudah bisa bersaing dan sudah bisa melihat bahwa mereka saat ini sudah bisa, punya kemampuan yang lebih,” kata Ani Rumbiak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Papua, Anike Rawar, mengungkapkan melalui kegiatan ini para perempuan bersama sama saling membagikan pengalaman dalam kemajuannya mampu hidup setara dan berkeadilan dalam pelestarian hutan.
“Dalam rangka internasional woman day, tema tahun ini adalah setara, artinya perempuan setara di segala bidang,” ungkapnya.
Ia juga berterima kasih kepada Asian Foundation yang sudah memfasilitasi kegiatan tersebut. “Lebih fokus pada perempuan Papua dan Papua Barat, dimana perempuan inspirator hadir untuk berbagi pengalaman kemajuan perempuan di tanah Papua.”imbuhnya
Di kesempatan itu, Gender Focal Point the Asia Foundation, Margaretha Tri Wahyuningsih mengatakan pertemuan ini mengajak perempuan seluruh Papua mampu mengelola sumber daya alamnya. “Ini adalah forum refleksi, berbagi pengalaman antar pemimpin perempuan di tingkat lokal, mendorong keadilan dan kesetaraan, dalam pengelolaan ruang dan sumber daya alam di Provinsi Papua dan Papua Barat.”katanya.
Dirinya menambahkan program Setapak bertujuan agar pemerataan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan dan pelestarian hutan. “Selain mengurangi emisi gas rumah kaca untuk pengelolaan, perlindungan dan distribusi manfaat sumber daya alam, mencapai pertumbuhan ekonomi adil setara bagi perempuan-perempuan di Papua,”tambahnya. [ayu/loy]